Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dilematis Paham Rasionalisme dan Paham Saintisme

31 Juli 2020   22:15 Diperbarui: 31 Juli 2020   22:17 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Franz Magnis-Suseno, Alinea.id 

rasionalisme adalah sikap yang mengukur segala kepercayaan pada nalar. Suatu anggapan atau kepercayaan yang tidak bertahan bterhadap pemeriksaan kritis nalar, tidak rasional dan harus ditolak. Pendekatan rasionalis itu segera diarahkan kepada agama (Kristiani).

Rasionalisme menuntut agar segala hal yang misterius dihilangkan ari agama. Agama seluruhnya harus dimengerti oleh nalar, Wahyu pun sebenarnya dapat diketahui dengan nalar manusia. Tetapi lama kelamaan Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru semakin diserang: Rasionalisme menolak adanya wahyu dan mukjizat. 

Agama direduksikan menjadi ajaran moral, suatu lembaga untuk membuat manusia bertindak secara beradab. Kant-sendiri seorang Protestan-menyatakan bahwa segala perbuatan "Yang dilakukan manusia menjadi berkenan pada Allah dengan melampaui hal hidup dengan baik" adalah tidak lebih daripada "Kegiatan Agama" [dikutip dari Weger 111]. Agama menjadi moralitas belaka.

Artikel lainnya : Mengupas Kebiasaan Masyarakat Era Kenormalan Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun