Setelahnya, mereka berpamitan kepada Paman. Pakaian mereka yang comot dan kotor, juga tenaga yang tidak penuh lagi layaknya saat berangkat tadi, membuat perjalanan pulang mereka hening, tidak ada cakap-cakap satu perihal pun. Semua terdiam dengan padangan hati masing-masing. Mungkin pikiran dan perasaan mereka berkecamuk, atas segala pelajaran di ladang Jati hari ini. Dari raut wajah lelah mereka, nampak hati mereka yang saling menggenggam janji tentang impian-impian masing-masing. Hati yang tengah berbunga-bunga sepertinya, dengan semangat yang besar!Â
"Semua terjadi karena kasih sayang!" gumam Dina.(***)Â
"TAMAT", kata Mbak Rin yang mengakhiri cerpennya.Â
Cerpen yang telah dibaca dan akan dibahas bersama adik-adik itu, menjadi kegiatan perdana di taman baca kali ini. Taman baca bernama "Ndalem Ngelmu" yang baru saja didirikannya dua hari lalu, bersama tiga kawan kampusnya. Atas inisiasi dan harapan besar, semoga taman baca "Ndalem Ngelmu" bisa menciptakan semangat, motivasi, dan keberkahan bagi masyarakat terutama anak-anak di sekitar rumahnya. Menjadi salah satu sarana untuk mereguk hikmah atas kasih sayang, keharmonisan, dan karakter-karakter lainnya.
(***)Â
Selesai ditulis,Â
Ponorogo, 26 Juli 2021Â
Arinda Rosalina