Mohon tunggu...
Ahmad Rinaldy
Ahmad Rinaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SATU Tulungagung

Biasa-biasa saja, dan mulai biasakan hal positif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Ceritaku KKN di Desa Kedungbanteng, Teman Peserta KKN Terlampau Banyak sampai Membludak

31 Januari 2023   11:35 Diperbarui: 1 Februari 2023   11:00 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Foto: KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Persiapan belum sampai tuntas, kabar sedih datang dari rumah, saat persiapan itu ibuku ditabrak sampai kakinya sakit. Kabar yang paling sedihnya adalah ketika ternyata pelakunya yang menabrak ialah muridnya SMP dulu yang pernah beliau ajar secara daring, dan parahnya karena terlalu baiknya ibuku maka dimaafkanlah ia yang tentu saja tidak memuaskan untukku, termasuk Masku.

KKN Reguler 2023 atau istilahnya KKN Multisektoral 2023 terdapat 4290 mahasiswa menjadi pesertanya dengan pembagian masing-masing kelompok dengan jumlah 40an mahasiswa. Jumlah ini sebenarnya terlampau banyak, sehingga menjadikan tidak kondusifnya kegiatan. Tentu ini tidak masuk akal, dan harusnya menjadi otokritik terhadap kampusku sendiri.

Padahal, kata temanku yang sudah pernah KKN dengna jumlah 20an mahasiswa per kelompoknya, ketika aku tanyai ngapain saja kegiatannya, banyak gabut-nya. Apalagi kelompokku yang jumlahnya membludak ini, mau ngapain?

Alhamdulillah kelompokku ini diisi mahasiswa yang mayoritas open minded, akhirnya banyak konsep untuk menyiasati agar tidak gabut.

Ada juga kejadian yang tidak masuk akal. Ada peserta yang hanya mendaftar, demi keluarnya nilai, itu pun dengan alasan karena disuruh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Saat itu masih pembuatan group whatshapp KKN Kelompok, namun ternyata sampai larut malam belum juga ditemukan ia bergabung dalam group, bahkan ketika dimintai untuk masuk group ia beralasan.

Akhirnya kami KKN dengan jumlah anggota kelompok 39 mahasiswa, di Desa Kedungbanteng Kelompok 1 (ada dua kelompok KKN di desa ini). Bukankah jumlah ini banyak, namun ngga apa-apalah, mungkin aku akan menemukan pengalaman lebih dengan bertemu berbagai macam mahasiswa dengan keragamannya yang pastinya berguna buatku.

Mungkin dengan jumlah ini aku akan biasa saja, karena aku memang biasa biasa saja bahkan menurutku aku memang cenderung nyantai dan mencoba tetap santai. Tapi belum tentu yang lain akan terbiasa, namun jika dibiasakan juga sebenarnya juga bisa.

Iya, seperti judulnya, aku memang hanya akan menceritakan pengalamanku bertemu berbagai macam individu dalam KKN ini.

Dan perlu ditekankan kepada pembaca, bahwa sebenarnya banyak sekali yang ingin aku ceritakan dari pengalamanku KKN ini, namun bagiku ini adalah yang paling berkesan untukku dan ini pun juga salah satu teman saja yang aku tulis.

Namun ceritaku ini tidak akan aku ungkapkan identitas individunya, karena ini merupakan wilayah privasi untuk siapapun, bahkan individu ataupun kolektif. Hanya saja ini memamng murni kisah yang aku dapatkan – bahkan tidak bisa dibilang fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun