Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dampak Negatif: Beli Baju Lebaran atau Merusak Lingkungan?

30 Maret 2024   12:38 Diperbarui: 30 Maret 2024   13:05 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses produksi tekstil membutuhkan konsumsi energi yang tinggi, terutama dalam pembuatan serat sintetis dan pewarnaan kain. Penggunaan energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi ini dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.

4. Pembuangan Limbah

Industri fashion sering kali menghasilkan limbah tekstil yang besar, baik dalam bentuk serat limbah maupun kain yang tidak terpakai. Pembuangan limbah ini dapat mencemari tanah dan air, serta mengisi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan polusi lingkungan.

5. Pola Konsumsi Berlebihan 

Budaya konsumsi yang berlebihan dalam industri fashion, termasuk pembelian pakaian baru untuk Lebaran setiap tahunnya, dapat menyebabkan peningkatan produksi dan pemborosan sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Untuk mengurangi dampak negatif baju Lebaran terhadap lingkungan, kita dapat mengambil langkah-langkah berikut:

- Memilih pakaian yang dibuat dari bahan ramah lingkungan seperti organik, daur ulang, atau bahan alami lainnya.
- Memilih pakaian yang tahan lama dan berkualitas baik sehingga tidak perlu sering diganti.
- Mendukung merek-merek yang berkomitmen untuk praktik produksi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan.
- Mengurangi konsumsi pakaian dengan membeli hanya apa yang benar-benar diperlukan dan memperbarui pakaian yang sudah ada.
- Membuat pilihan yang sadar akan lingkungan saat membeli pakaian Lebaran, seperti memilih produk lokal atau yang diproduksi secara lokal untuk mengurangi jejak karbon transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun