Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badut-Badut Tanpa Topeng

18 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:50 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Jacqueline Macou-Pixabay

Badut-badut menguasai dunia. Dunia pertunjukan sirkus heboh. Pertunjukan badut terhenti. Tarian badut terhenti. Lelucon dalam dunia pertunjukan lebur. Dunia sirkus pun mati dan pertunjukan bubar tanpa penonton. Badut-badut sirkus lari menuju kota. Badut-badut belajar membuat jurnal. Badut belajar membuat karya ilmiah. Hari ini dunia ilmiah dikuasai pasukan badut. 

Badut-badut itu membuka topeng. Badut-badut itu melepaskan baju. Ratusan badut yang terpenjara dalam ruang sirkus membebaskan diri, berlari ke kota dan berganti baju. Kini badut itu berpakaian rapi, berdasi, bersepatu, dan berjas. Badut-badut menyebar ke seluruh kota, dan tinggal di ruang-ruang kecil, berpendingin seperi layaknya sebuah kantor. Kini, badut itu tanpa topeng. 

Badut itu kini tidak lagi membuat candaan, membuat lelucon, atau mengarang jenaka. Di kantor-kantor itu, badut mulai menerima puluhan, bahkan ratusan orang yang disulap menjadi doktor-doktor hebat. Badut itu membantu ribuan lulusan sarjana menjadi magister berkelas, membantu magister menjadi doktor berkelas. Badut itu, kini, menyulap jutaan orang pintar menjadi hebat. 

Jurnal nasional dikuasai. Jurnal Internasional dikuasai. Begitu mudah, badut-badut itu menyulap magister, doktor agar menjadi hebat sebagai akademisi. Badut menguasai jutaan jurnal. Badut itu membantu mereka yang mau lulus sajana dengan mudah. 

Badut membantu mereka yang mau lulus magister dengan cepat. Badut membantu mereka yang mau lulus doktor dengan kilat. Badut-badut membuka jasa pembuatan skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal.

Kini, jutaan orang tergantung padanya. Semakin hari, semakin ramai, dan semakin mengular bisnis si badut. Kini, kota dikuasai pasukan badut. Semakin hari semakin besar pasukan ini. Kini, pasukan badut mulai berusaha menguasai pasar daring (markerplace). Seluruh pasar daring telah dikuasai. 

Lelang skripsi di pasar daring terjadi. Skripsi dua juta, tesis tiga juta, disertasi lima juta, dan jurnal paling 85 ribu rupiah. Semua harga dibuka, siapa saja bisa memesan. Dalam hitungan menit, skripsi jadi. Dalam hitungan jam, tesis terjilid lari. Dalam hitungan hari, disertasi mumpuni terjadi. Apalagi sebuah jurnal, tidak sampai setengah jam tercipta dan terbit di berbagai media. Badut mengerjakan sesuai harga yang mereka punya. 


Badut bekerja,

Sarjana gembira,

Badut berkarya,

Ratusan doktor bahagia,


Badut tinggal dimana-mana

menjadi joki, dosen dan siapa saja

yang penting siapa saja butuh jasanya

demi martabat dan kejayaan

dihargai sesama,


Badut tanpa topeng

berkarya bagi si peminta-minta

Kini, orang bisa menjadi sarjana tanpa belajar. Kini, ratusan orang bisa menjadi doktor tanpa bekerja. Cukup membuka website, badut siap menyambut dan siap sedia menyelesaikan semuanya.  

Badut-badut berpesta pora. Di ujung kota sampai ujung desa, ribuan badut menari. Jutaan orang senang, jutaan orang gembira. Badut-badut itu benar-benar menghibur seluruh warga kota, menghibur orang-orang pintar, menghibur orang-orang berpunya. Badut terus berpesta, seluruh dunia telah dikuasainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun