Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Nikmatnya Pecel Gendar

12 Januari 2023   22:52 Diperbarui: 13 Januari 2023   04:43 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecel gendar begitu nikmat (dokpri)

Menyusuri pasar tradisionil memaksa kita untuk jajan apa saja. Berbagai makanan tersaji dalam rupa dan sajian tradisional; unik dan memaksanya untuk merasa. Meski, terkadang makanan-makanan itu menjadi pertanda kemiskinan masyarakat desa. 

Jawa Tengah. Beberapa daerah di Jawa Tengah begitu mengenal dengan makanan pecel gendar. Banyak daerah mengenal pecel yang biasa dimakan dengan nasi. Beberapa daerah mengenalnya sebagai pecel lontong, karena pecel ini dimakan dengan lontong. Namun, beberapa kota di Jawa Tengah, membuat sajian pecel dengan tambahan gendar.

Pecel gendar adalah makanan populer di beberapa daerah di Jawa Tengah dan DIY.  Makanan ini sebenar menjadi ciri khas daerah tertentu; Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Solo. Banyak penjual di daerah ini  menjual  pecel gendar setiap hari dan menyajikannya sebagai sarapan pagi.

Pecel sendiri sebenarnya adalah makanan sajian berbagai sayuran, seperi bayam, kangkung dan touge yang dikukus kemudian diberikan bumbu kacang. Jenis makanan lain embak (selada air), kenikir, kecipir, bunga turi, kol, dan daun adas. Gendar adalah olahan nasi yang dicampur dengan ragi. Olahan nasi setelah dicampur ragi ini biasanya dirumbuk agar menghasilkan kepadatan tertentu. Pada masa lalu, sebenarnnya gendar ini dibuat dari nasi sisa yang tidah habis dimakan. Tetapi beberapa pasar tradisional mengaja menyiapkan makanan ini, bukan dari sisa nasi. 

Beda Cara Menyajikan 

Jika masyarakat di Gunungkidul, Yogyakarta biasanya makan gendar ini tidak disertai dengan pecel. Masyarakat di Gunungkidul ini makan gendar bersama-sama dengan tempe bacem. Biasanya, makanan ini menjadi menu sarapan pagi. Namun, masyarakat di beberapa daerah di Sragen, seperti Plupuh membuat beberapa  potongan gendar disajikan bersama pecel dan tambahan krupuk, peyek, atau gorengan , seperti mendoan atau bakwan., 

Untuk mendapatkan pecel gendar ini terkadang sulit jika hari sudah siang. Maka, sebaiknya ke pasar tradisional pagi hari agar mudah kita mencari dan berbelanja di pasar tradisional. 

Pecel gendar memang mambuat kenyang sarapan pagi, apalagi menikmatika menjelang pergi bersawah. Pagi hari menikmati sajian pecel gendar begitu nikmat, apalagi ada rempeyek dan mendoan. 

Hari itu, kami sengaja pergi ke pasar tradisional untuk mencari pedel gendar. Setelah perjalanan 20 menit, akhirnya sampai di sebuah pasar tradisional Gemolong. Kami masuk pasar dan langsung mencari pecel gendar. Tidak lama masuk ke pasar, akhirnya pecel gendar ditemukan juga. Tiga bungkus pecel gendar dibeli lengkap dengan krupuk. Dengan harga 2000 rupiah sudah mendapat sebungkus pecel gendar dan bonus bahwan. 

Dalam sartu porsi yang disajikan dengan daun pisang itu, ada sekitar lima atau enam potong gendar. Potongan itu pun dicampur dengan sayur-sayuran, dan disiram dengan bumbu kacang. Dengan harga dua ribu, pecel gendar pun begitu mengenyangkan dan  sungguh nikmat. 

Ternyata makanan tradisional sendiri memang sedang naik daun. Banyak pelancong menelusuri pasar-pasar tradisional untuk menikmati berbagai makanan tradisional di Jawa Tengah termasuk pecel gendar.  

Pecel gendar memang hanya dijual di pasar-pasar tradisional. Namun, ada beberapa penjual yang rutin bekeliling untuk menjajakan makanan ini. 

Nasi pecel gendar memang nikmat. Sebagai kuliner tradisional, menikmati sarapan pagi pecel gendar seperti menghadirkan kembali kenangan hidup di kampung besama damainya kehidupan. Pecel gendar adalah bukti keberagaman kuliner di Nusantara. Kekakayaan ini akan kita jaga sebagai warisan leluhur yang agung Selamat menikmati pecel gendar. 

. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun