Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tak Kenal Lelah Membangun Kebiasaan Jujur

30 November 2022   20:37 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:56 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membiasakan bertekun dan bertindak jujur (Dokumentasi pribadi)

Begitu banyak anak yang takut gagal, takut tidak mendapatkan nilai yang diimpikan, atau takut tidak mendapatkan target yang diberikan orang tua. 

Pada akhirnya membuat anak tidak mampu memahami kekuatan diri. Segala cara harus dicari agar ia dianggap sebagai orang berhasil. 

Maka, menyontek seolah memberikan kesempatan terbaik untuk menunjukkan kemampuan diri. Menyontek menjadi cara tersebunyi membuktikan bahwa keberhasilan dapat dicapainya dengan begitu mudah dengan cara murah. Kondisi ini akan semakin lengkap, jika minim kebiasan untuk berusaha. Cara mudah mendapatkan pengakuan adalah menyontek.  

Menyontek menjadi cara tersebunyi membuktikan bahwa keberhasilan dapat dicapainya dengan begitu mudah dengan cara murah. Kondisi ini akan semakin lengkap, jika minim kebiasan untuk berusaha. Cara mudah mendapatkan pengakuan adalah menyontek.  

Ketidaksiapan seorang anak untuk berkompetisi begitu juga yang membuat menyontek menjadi jalan untuk meraih hasil baik. 

Apalagi dorongan teman-teman lain untuk menyontek begitu kuat. Situasi ini akan semakin lengkap jika suasana sekolah tidak kondusif, sekolah memberikan kesempatan leluasa untuk melakukan kecurangan, misalnya tidak adanya aturan menyontek, memberikan kebebasan saat ulangan, menyontek didiamkan saja, atau malah memberikan bantuan anak untuk mengerjakan soal dan tugas. Ada kesempatan di sekitar, tidak mau berusaha dan lemahnya daya juang menjadi pemicu sontek-menyontek terjadi. 

Sebenarnya sejak mulai belajar, seorang anak selalu dihadapkan pada proses meniru. 

Anak tumbuh dan belajar melalui proses meniru apa yang dilakukan orang tua, meniru apa yang disampakan tetangga, meniru apa yang diajarkan guru, meniru apa yang dilihatnya diberbagai media sosial. Proses alami yang sebenarnya selalu dilalui seorang anak. Anak terbiasa dengan meniru, meniru dari berbagai media, termasuk telepon pintar.  

Meniru pun sebagai sebuah bagian dari proses belajar seorang anak. Apakah proses ini tidak terhenti ketika anak menuju kedewasaan? 

Kesadaran dalam Kedewasaan

Jika kesadaran tak pernah tumbuh, proses ini akan berlanjut sampai seorang anak dewasa, bahkan sampai bekerja. Apalagi teknologi memudahkan segalanya terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun