Mohon tunggu...
Arif A.
Arif A. Mohon Tunggu... Freelancer - Blockchain Enthusiast

Hai teman-teman namaku Arif, kamu juga bisa memanggilku Arif. Saya memiliki beberapa pengalaman di berbagai industri dan banyak peran dengan menangani banyak pekerjaan, saya juga memiliki pengalaman kerja dengan Cross Function atau beda divisi. Saya sangat tertarik dengan teknologi Informasi dan saya juga memiliki pengalaman tentang sales dan marketing. Saya memiliki motivasi tinggi, konsisten, dan optimis dalam bekerja. Saat ini saya berfokus pada teknologi Blockhain, saya sangat senang berdiskusi dan berbagi tentang hal ini kepada siapa yang membutuhkan wawasan dalam teknologi Informasi, Sales dan marketing, Cryptocurrency, dan Blockchain khususnya Vexanium. #Anda dapat belajar lebih dalam soal blockchain di https://belajarblockchain.id dan https://defi.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pemanfaatan Blockchain untuk Pemerintah dan Layanan Publik

6 Mei 2020   15:05 Diperbarui: 6 Mei 2020   15:04 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asia

ilustrasi blockchain asia
ilustrasi blockchain asia

14.)Cina

Karena Cina memiliki lebih dari 500 proyek blockchain yang dilaporkan terdaftar, banyak yang dipimpin oleh pemerintah, maka saya akan memilih beberapa untuk daftar ini.

+Xiong meluncurkan proyek penghijauan seluas 6.667 hektar. Platform online berdasarkan blockchain, data besar, dan jejak teknologi tinggi lainnya dan mengelola siklus hidup pohon.
+Komite Manajemen Distrik Baru Xiong secara resmi mengumumkan pengenalan teknologi blockchain dalam manajemen pemerintah untuk membentuk pemerintahan yang bersih, transparan, dan efisien melalui pengawasan komprehensif.
+Xiong telah meluncurkan dan mengimplementasikan 9 aplikasi blockchain di sekitar bidang pemerintahan.
+Pusat Informasi Negara, Union Pay, China Mobile, dan tiga organisasi lainnya meluncurkan Blockchain Services Network (BSN), proyek infrastruktur blockchain nasional yang dibayangkan sebagai "sistem Android atau Apple iOS" untuk blockchain.
+legalXchain mendaftarkan tiga layanan blockchain yang didasarkan pada legalXchain, LegalFabric, dan Hyperledger.
+Teknologi Blockchain muncul dalam Rencana Lima Tahun ke-13 Tiongkok untuk pengembangan teknologi informasi.
+Kantor Pers Pemerintah Rakyat Kota Guiyang menerbitkan sebuah buku putih berjudul "Pengembangan dan Penerapan Blockchain Guiyang." Buku putih telah disebut oleh praktisi industri sebagai "cetak biru pertama" negara untuk teknologi blockchain.

15.)Hong Kong
+Keuangan Hong Kong menerbitkan aturan baru untuk pertukaran cryptocurrency untuk mendapatkan lisensi. Satu aturan menetapkan bahwa pertukaran crypto tidak memerlukan lisensi Securities and Futures Commission (SFC) untuk beroperasi jika mereka tidak memperdagangkan produk yang didefinisikan sebagai sekuritas.


16.)India
+Partai Demokrat India menggunakan platform pemungutan suara berbasis blockchain untuk berkonsultasi dengan warga India untuk menentukan posisi kebijakan di masa depan.
+Menteri Negara untuk Elektronika dan Teknologi Informasi telah mengidentifikasi teknologi blockchain sebagai bidang penelitian penting dalam domain seperti tata kelola, perbankan dan keuangan, dan keamanan siber dalam rancangan makalah pendekatan. Makalah ini juga memperkenalkan Kerangka Blockchain Tingkat Nasional, yang membahas potensi teknologi ledger terdistribusi dan kebutuhan infrastruktur bersama untuk berbagai kasus penggunaan.
+Pemerintah Maharashtra dan Departemen Pendapatan bermitra dengan platform blockchain hybrid open-source untuk melengkapi bukti konsep catatan tanah pada blockchain. Maharashtra adalah negara bagian ketiga terbesar di India.


17.)Malaysia
+Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) mengumumkan bahwa mereka sedang mengujicoba program visa kerja bagi para freelancer teknologi untuk bekerja di Malaysia dalam jangka pendek, untuk memenuhi permintaan akan bakat-bakat yang mampu AI, blockchain, dan cybersecurity.


18.)Singapura
+Otoritas Moneter Bank Sentral Singapura bekerja sama dengan ConsenSys untuk mengeksplorasi potensi teknologi buku besar terdistribusi di perbankan sentral. Project Ubin menerapkan sistem penyelesaian kotor real-time dengan privasi transaksi penuh, finalitas penyelesaian, dan tidak ada titik kegagalan tunggal.


19.)Korea Selatan
+Layanan Bea Cukai Korea Selatan meluncurkan sistem kliring berbasis rantai blok untuk manajemen pengiriman impor dan ekspor.
+Pemerintah Korea Selatan berinvestasi dalam enam pilot blockchain terpisah dengan dana $ 9 juta.


20.)Thailand
+State Railway of Thailand dan Thailand Post dilaporkan akan mengembangkan dan menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk melacak kedatangan dan keberangkatan kereta api dan teknologi blockchain untuk melacak paket bernilai tinggi.


Kesimpulan

Sampai dengan hari ini kebutuhan akan blockchain terus bertambah dan semakin kompleks, dengan segala kelebihan dab potensinya blockchain mampu menarik minat penggunanya mulai dari negara berkembang hingga negara maju, juga tidak luput juga berbagai perusahaan yang bergerak pada sektor layanan publik  yang menggunakan blockhain untuk menyempurnakan layanan mereka, dengan suksesnya pemanfaatan blockchain di berbagai luar negara Indonesia maka hal ini menjadi lampu hijau untuk perusahaan penyedia layanan blockchain di Indonesia untuk mengenalkan layanan blockchain mereka seperti blockchain Vexanium, ditambah lagi hingga saat ini Indonesia belum kita jumpai memanfaatkan teknologi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun