Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelinci di Halaman Belakang

4 Februari 2021   21:38 Diperbarui: 5 Februari 2021   07:50 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelinci di Halaman Belakang

Sejak halaman rumah dihamparkan kerikil tajam
Kelinci tak kuat berdiri
Apalagi berlari
Entah mengapa rerumputan dianggap merusak pemandang
Mobil terparkir megah
Sepeda gunung berbuah-buah
Sebanyak penghuni rumah
Aneka bunga dalam pot merasa kehilangan penikmat
Biasanya kelinci jadi teman bermain
Bersembunyi di antara dedauan rimbun

Sebagian kita ingin melupakan hijaunya
Mambasuh mata jadi tradisi sia-sia
Sebagian lebih akrab dengan lampu gemerlap
Berpenat-penat hingga malam pekat
Cahaya dan radiasi jadi teman penghantar mimpi

Baca Juga Suara Tangin Anak....

Sejak halaman belakang menjadi taman
Kemeriahan terbungkus
Dan disembunyikan

Hening lekat dalam pelukan
Bercakap-cakap
Bertatap-tatap
Lenyap
Terganti senyap

Seperti riangnya kelinci
Tersisih tersembunyi
Di halaman belakang
Terkurung dan terkunci

Gemerap lampu hias di teras pun
Ingin ada yang menikmati
Minimal oleh kagumnya kelinci

TB, 4 Pebruari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun