Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Yayasan Al Muslimun, Membangun Budaya dan Ilmu Pengetahuan

6 Oktober 2019   21:32 Diperbarui: 8 Oktober 2019   03:52 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Dapur penyaji makan siang setiap hari Jumat. Jarinya menuai simbol

Seorang kawan, pernah cerita. Belakangan ini banyak masjid yang berdiri anggun, cantik nan megah. Namun sekitarnya masih ditemukan warga kondisi ekonominya jauh di bawah kewajaran. Tak sedikit, masjid berada di tanah yang lapang, tapi miskin produktivitas.

Masjid dan Orang Muda 

Sekarang saatnya membangun keyakinan, orang muda adalah masa depan dan masjid adalah pusat peradaban. Dari keduanyalah kondisi ekonomi, politik, budaya, sosial, dan yang lain diharapkan tumbuh lebih baik.

Tim Dapur penyaji makan siang setiap hari Jumat. Jarinya menuai simbol
Tim Dapur penyaji makan siang setiap hari Jumat. Jarinya menuai simbol
Orang muda dan pemuda menyebar dari pelosok desa hingga ibukota. Satu dari empat orang Indonesia adalah pemuda. Hampir di semua penjuru dunia. Dalam segala lintasan waktu, pemuda selalu berfungsi menjadi agen perubahan. 

Pemuda memiliki elan vital dalam memperjuangkan apapun yang dikehendakinya. Mendikte pemuda dalam berkarya apalagi berniat membendungnya adalah bentuk kesia-siaan belaka.

HM Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI yang juga Ketua Umum DMI pernah bilang, Indonesia memiliki kurang lebih 800.000 masjid dan mushola. Kata Jusuf Kalla jumlah itu, terbesar di seluruh dunia. Rasanya hampir tak sulit menemukan masjid di semua wilayah. Selalu dijumpai masjid sekalipun umat Islam disana minoritas.

Jika masjid-masjid tersebut mempunyai program memakmurkan jamaahnya. Memakmurkan wilayah sekitarnya. Maka segala perubahan yang kita mimpikan akan segera terwujud.

Masalah ekonomi dan kesenjangan sosial seperti kemiskinan yang tak pernah habis kita bicarakan perlahan-lahan akan semakin berkurang. Masjid menjadi wadah pemuda untuk berekspresi secara positif. Masjid Al Muslimun sudah mempersiapkan generasi muda penerus. Mereka selalu semangat. Selalu merawat. Siap menjadi pusat, peradaban Islam.

Anda belum pernah singgah ke Masjid Al Muslimun? Sekali tempo silakan berkunjung. Banyak aktivitasnya. Orang muda, dari beragam pengalaman sudah mulai tampil. Dua acara di atas, yang saya sampaikan di awal tulisan, merupakan kontribusinya.

Masjid Al Muslimun wadah pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan. Ayo datang dan berkunjung. Masjid Al Muslimun terus membangun. Sudah banyak kemajuan, lho.

Tulisan terkait Masjid Al Muslimun:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun