Mohon tunggu...
Arifin
Arifin Mohon Tunggu... Guru Penulis

Guru biasa yang ingin terus membaca, menulis, berbagi dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Project Based Learning, Mendorong Inovasi Melalui Deep learning

7 Februari 2025   12:59 Diperbarui: 7 Februari 2025   12:59 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Siswa Belajar (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika pendekatan Deep Learning ini menjadi payung atau terintegrasi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Project -- Based Learning (PBL)?  Mampukah mengantarkan murid menjadi pembelajar yang kritis, kreatif dan inovatif?

 

Murid sebagai Aktor Belajar

Pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah metode yang menempatkan murid sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran. Dalam metode ini, murid bekerja secara kolaboratif untuk merencanakan dan menyelesaikan proyek nyata yang berkaitan dengan dunia luar dan menghubungkannya dengan pembelajaran akademis.

PBL mengutamakan pembelajaran berbasis pengalaman yang memungkinkan murid untuk memecahkan masalah nyata dan menghasilkan produk yang dapat diaplikasikan di dunia nyata. Ini memungkinkan murid tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di luar sekolah, seperti keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, dan berpikir kritis.

Penerapan PBL dengan pendekatan deep learning yang melibatkan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning di sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih inovatif. Dengan menggunakan teknologi yang sesuai, guru dapat mendukung murid dalam merancang proyek yang relevan dengan dunia mereka, yang tidak hanya melibatkan pengetahuan akademis tetapi juga keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

PBL yang menggabungkan pendekatan ini memungkinkan murid untuk lebih sadar terhadap proses belajar mereka (mindful learning), memahami bagaimana pengetahuan yang mereka peroleh dapat diterapkan dalam kehidupan nyata (meaningful learning), dan merasa senang serta termotivasi selama proses belajar (joyful learning). Hal ini tentu dapat meningkatkan hasil belajar murid, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap serta daya inovasinya.

Sebagai contoh, dalam sebuah proyek yang berfokus pada pengelolaan sampah di lingkungan sekitar sekolah, murid dapat mempelajari tentang konsep-konsep ekologi, teknologi daur ulang, dan kerja sama tim. Mereka akan merasakan dampak langsung dari apa yang mereka pelajari, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Proyek ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang lingkungan, tetapi juga menghubungkan pembelajaran dengan kebutuhan dunia nyata mereka, menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Jadi, penerapan Project-Based Learning dan pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran memiliki dampak positif dalam mendorong inovasi pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan melibatkan murid dalam proyek yang nyata, mereka diajak untuk berpikir kreatif, mencari solusi atas masalah kompleks, serta menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata. Hal ini memungkinkan murid untuk mengembangkan keterampilan yang tidak hanya relevan di sekolah, tetapi juga di kehidupan sehari-hari mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Thomas Markham (2011) dalam bukunya Project Based Learning: A Bridge Just Too Far? mengungkapkan bahwa PBL mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21 yang sangat penting, seperti berpikir kritis, kreativitas, inovatif, kolaboratif dan komunikasi. PBL juga dapat meningkatkan motivasi intrinsik murid untuk belajar karena mereka merasa terlibat dalam proses yang relevan dan bermakna.

Tantangan Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun