Mohon tunggu...
Arif Wibowo
Arif Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di DJP.

ASN di DJP yang belajar menuliskan hal receh dan konyol sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bertemu Nostra Senhora de Rosario di 1000 Guru Maluku Utara

28 Mei 2017   12:36 Diperbarui: 28 Mei 2017   12:45 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelar sudah tugas kita mengajar hari ini. Empat sesi telah kita lewati dengan penuh warna. Hujan diluar yang belum reda seperti isyarat yang mengatakan jangan pulang dulu, nanti basah.

Dan sekarang saatnya traveling.

Kali ini TNT #4 1000 Guru Malut berkolaborasi dengan Ternate Heritage Society, sebuah organisasi nirlaba untuk pendidikan dan pelestarian pusaka Ternate ( pusaka budaya, pusaka alam, dan pusaka saujana ) Rencananya ada 11 lokasi wisata sejarah dan wisata alam yang akan dikunjungi.

Lokasi pertama adalah Benteng Kalamata. Sebuah benteng yang dibangun tahun 1540 oleh Portugis untuk menghadapi serangan dari Spanyol yang berkuasa di Rum, Tidore. Kalau dilihat dari atas, ada yang mengatakan bentuk benteng tersebut seperti penyu, ada yang mengatakan seperti burung. Sekarang benteng tersebut tinggal bekas – bekas nya saja.

Lokasi kedua adalah....kuliner khas Ternate. Waktunya keren sangat, kok ya bisa pas lapar – laparnya kita. Gohu, papeda, kasbi, apa lagi ya....Wis pokokmen di coba semua, campur aduk jadi satu. “Makkkk nyusssss....”

Lokasi ketiga adalah Benteng Fort Oranje. Benteng ini pertama kali dibangun oleh Portugis pada tahun 1607. Dinamakan Oranje bukan karena warnanya orange, tapi sebagai perghargaan terhadap seorang tokoh Belanda bernama Oranje yang telah berjasa terhadap negara Belanda. ( Seingat saya berdasar pejelasan dari Kakak Maulana, ahli sejarah Ternate dari THS yang menjadi tour guide kita kemarin begitu. Kalaupun salah mohon diluruskan kakak...)

Lokasi keempat adalah Kadaton Ternate. Kata dasar Kadaton adalah Dato yang berarti laki – laki yang menguasai maritim. Yang menarik bagi saya adalah di balkon kadaton terdapat sebuah prasasti berhuruf arab. Menurut keterangan Kak Maulana prasasti itu menerangkan tentang sebuah sumpah bahwa siapa saja yang menjadi Sultan harus menerapkan syariat Islam. Jika tidak maka akan terjadi bencana yang maha dahsyat. Gunung akan meletus, laut akan menenggelamkan kota Ternate.

Lokasi kelima adalah Benteng Tolukko. Benteng ini adalah peninggalan Portugis. Ada sebuah anak tangga menuju kebawah. Menurut Kak Maulana, anak tangga itu merupakan jalan rahasia apabila terkepung. Jalan rahasia menuju laut, untuk kemudian melarikan diri dengan kapal.

Lokasi keenam adalah Batu Angus. Batu Angus adalah batu – batu muntahan Gunung Gamalama. Sayangnya pas di lokasi ini, saya tidur di dalam truk. Jadi maaf gak bisa bercerita banyak.

Lokasi ketujuh adalah Pantai Jikomalamo. Ini pantai yang lagi hits, instagramable sangat. Airnya jernih, bahkan kalau kamu pas sisiran gak ada kaca, kamu bisa ngaca di air laut Pantai Jikomalamo. Di tempat ini pula, kita rombongan 1000 Guru Malut bermalam. Di atas sebuah warung lesehan yang berukuran 5 X 6 m2 kita berkumpul, bercengkerama, saling sapa, memperkenalkan diri, saling ejek, ketawa bareng, nyanyi bareng, makan malam bareng, tidur masing – masing, lomba ngorok. Mandi ala kadarnya karena harus cukup dengan air satu jerigen. “Peecccahhhh....”

Lokasi kedelapan adalah Danau Tolire Besar. Danau ini terkenal sebagai tempat habitat burung terlengkap di dunia. Dan juga yang paling seru adalah adanya buaya di danau tersebut. Kesan mistis masih sangat kental di sekitar danau ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun