Menurut " Unicef", menyebutkan bahwa 1 per 3 anak di Indonesia tidak punya minat beraktivitas dan depresi. Jadi 1/3 anak Indonesia suka bermalas-malasan, mengalami depresi seperti tidak ada tujuan hidup. Kenapa bisa seperti itu karena, ada beberapa psikolog menyebut bahwa karena anak-anak di waktu kecil nya kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Dia kemudian menunjukkan perasaan sakitnya dengan bersikap agresif atau menutup diri dan menolak orang tua ( Dyah indrias wari triarti orang tua kurang perhatian bisa sebabkan anak depresi Kemkes. go.id. ).
Lalu apa hubungan tidak diperhatikan sebabkan depresi dan menjadi bodoh. Hal ini berhubungan dengan teori kebutuhan " Maslow " " si anak tidak dapat mengaktualisasi diri apabila tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya" misalnya, kenapa anak pintar karena anak itu berhasrat pintar dan berusaha melakukan itu dan sekarang ada anak yang pintar. Namun, kebutuhan kasih sayang atau perhatian orang tuanya tidak dapat, alih alih ingin menjadi pintar si anak yang yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang justru mencari cara untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang ketimbang menjadi pintar terlebih dahulu."
Catatan: meskipun orang tua diwajibkan berbakti kepada anak-anak" sebelum ( remaja dan dewasa), bukan berarti anak anak bertindak sesuka hatinya. Anak juga berkewajiban seperti membantu orang tua, menghormati orang tua, dll sebagai diatur dalam norma sosial dan agama. Â Diharapkan kepada orang tua, bijak dalam mendidik anak-anak nya agar orang tua tidak salah langkah yang bisa berakibat kan fatal bagi masa depan anaknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI