Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesta Nama De Britto: Berkarya Bagi Sesama

4 Februari 2012   02:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:05 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akulah putera SMA De Britto
Gagahlah cita-citaku
Murni sejati jiwaku
Jujur semangat hatiku
Itulah rencana hidupku
Itulah tujuan niatku
Agar dapat menuang tenagaku
Bagi Tuhan dan Bangsaku

Bait pertama mars De Britto. Maaf kalau tulisan saya spesifik pada satu sekolah saja ya. Saya tahu teman-teman sekalian punya sekolah sendiri-sendiri dan pasti punya keunikannya sendiri. Tentu saja teman-teman sekalian juga punya hak yang sama mem-posting tentang sekolah masing-masing.

Beberapa posting sebelumnya saya baca tentang Kolese, dan ada pula yang spesifik tentang De Britto.

Yup, SMA Kolese De Britto, tempat saya bersekolah beberapa tahun silam, atau tampaknya sudah masuk hitungan beberapa BELAS tahun silam per Juli 2012. Hehehe..

Perihal konsep pendidikan kolese, tentu bisa dibaca di posting-posting lain, milik teman Kompasianer Aluisia Prita atau Dwitasari. Kalau saya hanya hendak membahas ke-debritto-an dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Dulu, waktu saya sekolah, banyak yang bilang, "Disini kalau mau jadi baik, baik beneran. Maling, ya maling beneran". Entah apa maksudnya. Tapi poinnya adalah seharusnya seseorang memang dibentuk untuk total pada pilihannya. Dan itu tentu harus ditunjang dengan pembentukan. Makanya dikenal pula aspek 'yang penting PROSES, bukan hasil', suatu pendekatan yang mungkin kurang sepadan dengan realita masa kini, tapi nyata benar wujud keunggulannya. PROSES yang baik tapi gagal bisa membentuk PROSES dan HASIL yang baik pada kesempatan berikutnya.

Lalu soal MAN FOR OTHERS. Ini khas Pendidikan Jesuit, karena di kuliah pun saya mendapat ini, tentu dijadikan MAN AND WOMAN FOR OTHERS. Apa maknanya? Bahwa kita manusia ini adalah untuk sesama, berbuat dan berarti bagi sesama. Wujudnya banyak kok. Wujud kepedulian itu juga nyata ketika Gempa Jogja 2006 dan Erupsi Merapi 2010. Jujur saya bangga pernah sekolah di JB ketika tahu berita-berita kepedulian ini.

Nah, hari ini, 4 Februari, diperingati sebagai Pesta Nama John De Britto. Yak, santo pelindung sekolah yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto 161 Jogja ini diperingati hari ini. Beliau adalah misionaris Portugal yang menghabiskan kariernya di India, dengan akhir yang sebenarnya tragis pada 1693. Beliau adalah anak orang kaya yang berbakti pada yang miskin, utamanya setelah disembuhkan dari sebuah penyakit. Dan peringatan dirinya agak lain. Kalau orang lain diperingati ulang tahunnya, maka John De Britto diperingati kematiannya. Nggak masalah akhir tragis kalau karyanya kemudian memberi warna pada dunia. Termasuk keteladanan yang dia berikan.

Dan apa yang tampak di masa kini?

Kita kenal beberapa lulusan JB, beberapa ada di Kompasiana. Kita kenal Sakti Eks Sheila on 7 yang punya pendirian pada agama, sehingga meninggalkan kariernya. Kita kenal J Kristiadi, peneliti CSIS yang tajam memberikan ulasan. Kita tahu Krisbiantoro dan Landung Simatupang yang punya dedikasi tinggi pada dunia seni. Masih ada pula Cyrilus Harinowo, ekonom ternama Indonesia. Ada pula Mayong Suryo Laksono. Atau kalau di Jogja dan suka baca buku manajemen ada dosen yang ngomongnya nylekit tapi pinter, namanya Hani Handoko, pakar manajemen dan setahu saya dulu jadi petinggi di RSPR. Ada pula Herry "Gendut" Janarto, kalau nggak kenal orangnya, pasti teman-teman pernah baca hasil asuhannya di sebuah majalah. Hehehe.. Dari link Harry Van Yogya saya juga dapat Donny Verdian yang ada di Aussie. Di Jogja juga ada YB Margantoro yang tenar di dunia media. Di dunia industri, saya ketemu beberapa orang. Ada yang jadi konsultan IT namanya Edo. Dan banyak yang kerja di pabrik obat, semisal saya. Hehehe.. Di balik layar sebuah produk anti angin tradisional pun, ada seorang anak JB. Di ajang hiburan, sesekali tampil di TV Nasional, adalah Den Baguse Ngarso. Yang pernah tampil di acara syukuran sunatan saya tahun 1997.. Hehehe.. *ga penting.. Di pemerintahan ada Soerya Respationo.Di BPK pun ada loh.

Di Kompasiana, setidaknya ada: AA. Kunto A, Harry Van Yogya, Anugrah Kusumo, Richard Reynaldo, Nugroho Angkasa, Rayenda Brahmana, Septian Christianto.. Ada yang tahu lagi? Saya agak kurang gaul ternyata disini.. Hehehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun