Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Setiap Hari Menjaga Hati di Media Sosial

17 Mei 2019   11:00 Diperbarui: 17 Mei 2019   11:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wanita Indonesia

Dulu, ketika awal-awal media sosial muncul, yang namanya menjaga hati di media sosial itu adalah hati-hati kalau buka akun Friendster gebetan atau mantan. Takut hati yang sudah move on itu goyah kembali. Itu dulu. Sejak ada teknologi block, kalau memang sudah eneg banget dengan mantan, ya tinggal block selesai urusan...

...namun tetap stalking pakai akun anonim. Percayalah, bahwa orang yang habis putus biasanya gemar melakukan hal-hal bodoh semacamm ini.

Zaman sekarang, menjaga hati di media sosial itu lebih pelik lagi urusannya. Jangan heran kalau 4-5 tahun terakhir, banyak yang menganggap bahwa Bulan Ramadan akan menjadi momen ketika unggahan di media sosial yang tadinya penuh amarah dan kebencian jadi lebih teduh sedikit.

Nyatanya? Nggak~

Lebih parah dari sekadar unggahan linimasa yang menggoda seperti belanja online atau lawan jenis yang cakep, hal yang harus dijaga dalam bermedia sosial zaman now adalah hati yang bersih untuk tidak nyamber.

Nyamber pertama yang harus dihindari adalah nyamber di postingan yang di-share teman, tapi langsung di post-nya.

Namanya media sosial, unggahan orang lain kan kita belum tentu suka. Eh, kok ya di-share juga sama teman kita. Walhasil, kalau hati tidak dijaga kita bisa langsung nyamber di status orang itu, bukan di lapak teman kita.

Ini ibarat masuk hutan. Kita tidak tahu siapa yang kita komentari. Salah-salah, sebagaimana yang sering terjadi, ujungnya kalau tidak keciduk aparat, bisa persekusi. Atau setidak-tidaknya ya perundungan cukup panjang. Jadi, pastikan kalau mau nyamber, ya di tempat yang kita kenal medan.

Saya pernah, nyamber di status seorang teman yang dulu inspiratif namun sejak ada Pilpres langsung berubah jadi edan. Tentang gaji PNS ketika itu. Saya ngeshare yang saya paham, namun dibalas macam-macam sama temannya dari teman saya yang sebut saja namanya Asep itu.

Niatnya jelas, merundung. Saya sendiri hanya membalas yang dibalas oleh si Asep. Lainnya tidak. Panas karena digoblok-goblokin? Iya juga, sih. Tapi kalau saya terpancing, bisa lebih panjang urusannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun