Pangkat, harta, derajat sampiran, Nyowo Gadhuhan, salah satu filosofi jawa bahwa pangkat, derajad, harta itu bersifat sementara, sedang Nyawa itu sekedar titipan semuanya akan kembali kepada yang memiliki(sang khalik) ,namun semuanya mengejar harta, pangkat, derajad dengan berbagai cara bahkan menghalalkan berbagai macam cara untuk dapat meraih ambisinya, tidak lagi berfikir bahwa itu hanya bersifat sementara,
Kalaulah mengejar pangkat, derajad ada batasnya 5-10 tahun sesuai undang undang yang berlaku, kalaupun menumpuk harta bisa kita jadikan sebuah pelajaran hanya dalam hitungan detik bisa menghabiskan hartanya yang dikumpulkan sampai bertahun tahun sebuah contoh terjadi kebakaran maupun gempa bumi, kalau kita mau menyadari hal itu pasti terjadi, namun segala sesuatunya hanya Allah yang tahu.Â
Masalah nyawa sebagai titipan itupun kita tidak ada yang bisa mengetahui kapan titipan itu akan di ambil kembali untuk itulah jangan menggunakan aji mumpung apalagi sampai Adigang, adigung, adiguno di saat kita mengemban amanah baik di saat kita punya pangkat, punya harta, dan punya kedudukan karena semua itu hanya bersifat sementara.
Kita selalu dituntut untuk selalu eling lan wadpada karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita kembali kepada sang pencipta, itulah pesan pesan moral para leluhur yang penuh dengan makna, meskipun sekarang ini sudah banyak yang melupakan atau justru meninggalkan sama sekali.