Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bungkam Dulu, Belajar Nanti: Cara Game Bikin Anak Nggak Cepat Jadi Toxic

31 Mei 2025   13:16 Diperbarui: 31 Mei 2025   13:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diam untuk belajar | Sumber: Freepik.com

Walaupun fitur mute bisa jadi langkah awal yang bagus, bukan berarti semua masalah selesai di sana. Tombol mute bukan sulap yang langsung bikin semua toxic hilang. Anak-anak tetap perlu pendampingan dan bimbingan dari orang dewasa.

Orang tua punya peran penting untuk aktif mengecek game apa yang dimainkan anak dan mengajak anak ngobrol soal pengalaman mereka selama bermain.

Ini bukan soal nggak percaya sama anak, tapi lebih ke bentuk dukungan agar mereka bisa belajar mengelola emosi dan berkomunikasi dengan cara yang sehat.

Selain itu, peran developer game juga sangat krusial. Mereka bisa menyediakan sistem pelaporan perilaku toxic yang cepat dan efektif, serta filter bahasa otomatis yang menyaring kata-kata kasar secara real-time.

Terakhir, anak juga perlu diajari untuk tidak hanya menggunakan fitur mute sebagai "alat pengusir" orang yang berperilaku buruk, tapi juga untuk melapor.

Mereka harus tahu bahwa mereka berhak memiliki ruang aman di dunia digital dan punya peran aktif dalam menjaga kenyamanan bersama.

Misalnya, mengajarkan anak bahwa saat melihat teman satu tim yang toxic, bukan cuma memute dan diam, tapi juga melaporkan perilaku tersebut ke sistem game agar tindakan tegas bisa diambil.

Dengan pendampingan yang tepat, penggunaan teknologi yang cerdas, dan edukasi yang berkelanjutan.

Fitur mute menjadi bagian dari rangkaian solusi yang membantu anak belajar bertanggung jawab dan tumbuh jadi pemain yang positif, bukan cuma di dunia game tapi juga di kehidupan nyata.

Kesimpulan: Kadang, Diam Itu Awal dari Belajar

Fitur mute memang kelihatannya sepele, bahkan sering dianggap cuma tombol kecil yang mengganggu komunikasi.

Tapi sebenarnya, di tangan yang tepat — dan dalam sistem yang benar-benar mendukung — tombol kecil ini bisa jadi alat besar dalam membentuk karakter anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun