Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gen Z Bukan Kurang Skill, Tapi Interview Nggak Ngasih Ruang Buat Nunjukin Skill Itu

7 April 2025   04:54 Diperbarui: 7 April 2025   04:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gen Z interview kerja | Sumber: Freepik.com

"Interview kerja kadang lebih sibuk menilai cara bicara, daripada melihat apa yang sebenarnya bisa dikerjakan."

Bayangin kamu udah punya portofolio desain kece, pernah ikut proyek freelance internasional, dan tahu cara pakai 3 tools sekaligus sambil ngopi.

Tapi begitu masuk ruang interview---atau buka Zoom buat sesi online---yang muncul justru gugup, nge-blank, dan akhirnya... gagal.
Kenapa ya?

Padahal kalau disuruh kerja, kamu sanggup kok. Bahkan lebih cepet dari deadline. Dan tenang, kamu nggak sendiri. Banyak Gen Z yang sebenarnya bisa banget kerja, tapi mentok di satu tahap: interview.

Apakah Gen Z kurang siap? Nggak juga. Masalahnya bukan di skill---tapi di cara skill itu diuji. Yuk, kita bahas bareng kenapa banyak Gen Z yang jago kerja tapi nggak lolos interview, dan apa yang bisa kita pelajari dari fenomena ini.

Interview Masih Gaya Lama, Padahal Dunia Kerja Udah Berubah

Kalau kamu pernah ikut interview kerja, pasti kenal sama pertanyaan legendaris ini: "Ceritakan tentang diri Anda." lalu "Apa kelebihan dan kekurangan Anda?" bahkan sampai "Lima tahun ke depan, Anda ingin jadi apa?"

Pertanyaan-pertanyaan ini udah ada dari zaman bapak-bapak kita masih pakai disket buat nyimpen data. Dan anehnya, sampai sekarang, masih dipakai.

Masalahnya, Gen Z itu generasi yang tumbuh di era TikTok, YouTube, dan Discord. Komunikasinya cepat, visual, dan kontekstual.

Nggak semua nyaman "cerita panjang lebar" soal diri sendiri dengan format formal. Mereka lebih jago nunjukin, bukan ngejelasin.

Buat banyak Gen Z, interview itu kayak ujian yang menilai cara ngomong lebih dari apa yang pernah dikerjakan. Padahal, bukti kemampuan itu udah jelas ada di portofolio, di proyek pribadi, atau bahkan di media sosial mereka.

Jadi, bisa dibilang... interview itu kadang terlalu sibuk dengerin jawaban, sampai lupa ngelihat hasil kerja nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun