"Horok-Horok bukan sekadar makanan---ia adalah pesan sunyi dari masa lalu tentang kesederhanaan, ketulusan, dan daya tahan hidup yang terus mengalir dalam budaya masyarakat Jepara."
Di balik makanan yang terlihat sederhana, terkadang tersembunyi kisah panjang tentang budaya, nilai, bahkan mitos yang diwariskan turun-temurun.
Seperti Horok-Horok---makanan khas dari Jepara yang mungkin tidak sepopuler nasi goreng atau rendang, tetapi punya tempat istimewa di hati masyarakat pesisir utara Jawa.
Tidak hanya karena rasanya yang unik, tapi juga karena cerita dan kepercayaan yang menyertainya.
Sebagai orang Jepara, saya tumbuh dengan melihat Horok-Horok hadir dalam berbagai suasana. Dari warung pinggir jalan sampai dapur rumah saya.
Namun, satu hal yang selalu membuat saya penasaran: kenapa banyak orang bilang Horok-Horok hanya enak jika dibuat dengan hati yang bersih dan ikhlas? Apa benar rasa bisa dipengaruhi oleh niat?
Mengenal Horok-Horok: Si Kenyal dari Jepara yang Sarat Cerita
Horok-Horok adalah makanan yang tergolong langka, dikarenakan horok-horok umumnya hanya ditemukan di Jepara, sulit bahkan tidak dapat ditemukan di luar Jepara.
Keunikan ini menjadikan Horok-Horok sebagai kuliner yang sangat khas dan eksklusif, serta semakin memperkuat identitas budaya lokal masyarakat Jepara.
Keunikan inilah yang membuat Horok-Horok menarik untuk dikenali lebih jauh---baik dari segi bahan, bentuk, maupun cara penyajiannya.
Horok-Horok adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar sagu pohon atau sagu aren.