Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hari Air Sedunia 2025: Selamatkan Gletser, Jaga Masa Depan Kita

22 Maret 2025   13:10 Diperbarui: 22 Maret 2025   13:10 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gletser mencair | Sumber: Freepik.com

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mencatat bahwa beberapa wilayah pesisir Indonesia, termasuk Jakarta, Semarang, dan Surabaya, mengalami peningkatan banjir rob yang semakin sering dan intens.

Dampaknya, sejumlah pemukiman pesisir mulai mengalami abrasi dan beberapa komunitas harus direlokasi karena wilayahnya tidak lagi layak huni. Sudah banyak warga pesisir yang terpaksa pindah karena rumah mereka terendam air laut.

Tidak hanya itu, krisis air juga bisa terjadi di beberapa wilayah akibat pencairan gletser yang berlanjut. Beberapa wilayah dunia akan mengalami kekeringan, yang bisa memicu ketegangan global atas sumber daya air.

Dampaknya pun bisa dirasakan hingga Indonesia, terutama di sektor pertanian, industri, bahkan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Jadi, masih mau menganggap ini bukan masalah kita?

Indonesia Bisa Apa? Langkah Nyata untuk Masa Depan Air

Meskipun kita tidak memiliki gletser besar, Indonesia tetap bisa berkontribusi dalam menjaga keseimbangan air dunia. Yuk, mulai dari hal sederhana seperti mengurangi emisi karbon!

Pemanasan global adalah penyebab utama pencairan gletser, jadi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, beralih ke energi terbarukan, dan menanam lebih banyak pohon bisa jadi langkah nyata.

Selain itu, kita juga bisa menjaga sumber air lokal. Caranya? Dengan tidak membuang sampah dan limbah ke sungai, menghemat penggunaan air, dan mendukung program konservasi air.

Menurut data terbaru dari KLHK, konsumsi air bersih di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 5% per tahun selama dekade terakhir, sementara kualitas sumber air menurun signifikan.

Laporan tahun 2024 mencatat bahwa lebih dari 60% sungai utama di Indonesia telah mengalami pencemaran sedang hingga berat akibat limbah domestik dan industri, serta deforestasi yang mengurangi daerah resapan air.

Dukung juga kebijakan lingkungan! Misalnya, dorong regulasi tentang energi bersih, penghijauan kota, atau larangan penggunaan plastik sekali pakai.

Pemerintah dan masyarakat harus kompak dalam mengurangi dampak perubahan iklim, termasuk pengelolaan sampah yang lebih baik. Jadi, sudah siap untuk ambil bagian dalam menjaga lingkungan kita?

Kesimpulan: Air Hari Ini, Kehidupan Esok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun