Salah satu caranya adalah dengan memiliki keterampilan yang dibutuhkan pasar, membangun portofolio yang kuat, serta mengelola keuangan dengan cerdas agar tidak terjebak dalam ketidakpastian finansial.
Pekerjaan fleksibel tetap memerlukan keterampilan yang relevan dengan industri. Digital marketing, content writing, UI/UX design, programming, dan data analysis adalah beberapa contoh keterampilan yang banyak dicari.
Mengikuti kursus online di platform seperti Coursera, Udemy, atau bahkan YouTube dapat membantu meningkatkan keterampilan ini agar lebih kompetitif.
Selain keterampilan, memiliki portofolio yang kuat juga sangat penting. Jika ingin menjadi content writer, menulis di blog bisa menjadi awal yang baik.
Bagi desainer, mengunggah karya ke Behance atau Dribbble dapat meningkatkan kredibilitas, sedangkan bagi programmer, proyek coding yang diunggah ke GitHub bisa menjadi nilai tambah di mata klien atau perusahaan.
Mengandalkan satu sumber penghasilan dalam pekerjaan fleksibel juga cukup berisiko, terutama jika sifatnya freelance atau kontrak.
Oleh karena itu, membangun sumber penghasilan tambahan seperti menjual produk digital, membuka kursus online, atau berinvestasi dalam finansial seperti reksadana dan saham bisa menjadi langkah strategis untuk menjaga kestabilan keuangan.
Namun, bekerja fleksibel bukan berarti tanpa tantangan. Pekerjaan yang tampak mudah di media sosial sering kali membutuhkan dedikasi tinggi untuk bisa sukses.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami risiko yang ada dan mencari strategi yang tepat untuk bertahan.
Selain itu, memiliki rencana jangka panjang dan terus meningkatkan keterampilan adalah kunci utama agar tetap relevan di dunia kerja yang terus berkembang.
Kesimpulan: Antara Nyaman dan Masa Depan
Lazy Girl Job mungkin terdengar menarik di permukaan, tetapi tanpa skill dan strategi yang matang, pekerjaan ini bisa menjadi jebakan yang menghambat perkembangan karier.