Sekilas, pekerjaan ini terdengar mudah dan nyaman. Namun, persaingan di bidang ini sangat tinggi dan tidak semua orang bisa langsung sukses hanya dengan berharap mendapatkan pekerjaan yang minim usaha.
Banyak yang akhirnya kecewa karena realitanya tidak seindah yang dipromosikan di media sosial.
Tantangan di Balik Lazy Girl Job
Meskipun terlihat menggiurkan, tren ini memiliki banyak tantangan yang sering kali tidak disadari oleh mereka yang ingin mencobanya.
Persaingan yang ketat menjadi salah satu kendala utama. Karena pekerjaan ini bisa dilakukan dari rumah dan minim pengalaman, banyak orang tertarik untuk masuk ke bidang ini.
Akibatnya, perusahaan atau klien bisa memilih kandidat terbaik dengan harga termurah, membuat kompetisi menjadi sangat sulit.
Selain itu, pekerjaan dengan konsep "lazy" cenderung tidak memiliki jenjang karier yang jelas. Seorang pekerja mungkin bisa mendapatkan penghasilan yang layak di awal, tetapi sulit untuk berkembang atau naik level dalam jangka panjang.
Dari segi finansial, penghasilan yang tidak stabil juga menjadi tantangan. Banyak pekerjaan yang masuk kategori Lazy Girl Job bersifat freelance atau kontrak, yang berarti penghasilan bisa naik turun.
Jika tidak memiliki klien tetap, bisa saja suatu bulan penghasilan besar, tetapi di bulan berikutnya justru nihil.
Lebih jauh lagi, mindset yang terlalu terpaku pada konsep "kerja nyantai tapi tajir" bisa menghambat karier.
Orang yang mengandalkan pekerjaan minim usaha tanpa skill yang kuat biasanya tidak bertahan lama, karena cepat tergantikan oleh orang lain yang lebih kompeten.
Solusi: Cara Kerja Fleksibel Tanpa Terjebak Lazy Girl Job
Daripada terjebak dalam ilusi kerja santai tanpa usaha, lebih baik mencari cara agar bisa tetap fleksibel namun memiliki karier yang stabil.