Dosa pertama di Surga adalah ketika Iblis merasa lebih hebat dari Manusia karena dia diciptakan dari api sedangkan manusia dari tanah, seperti tertulis dalam QS Al Araf (7:12) :Â
(Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (Iblis) menjawab, "Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."
Kesombongan sebagai dosa pertama dari Iblis ternyata juga di lakukan oleh Manusia padahal Allah SWT membencinya denganÂ
menyebutnya dalam 74 ayat dari 35 surat Al Qur'an, salah satunya yaitu Surah Luqman (31:18),
"Dan janganlah engkau memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."
Imam Ghazali mengatakan dalam Ihya Ulumuddin bahwa lingkungan yang tidak mendidik sifat tawadhu' (rendah hati) dapat menjadikan seseorang sombong. Dimana ternyata Virus Sombong ini dilakukan secara berkelompok dan menjadi paham yang membahayakan, seperti yang di infokan dalam QS Al-Hujurat (49:11).
 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi mereka (yang direndahkan) lebih baik daripada mereka (yang merendahkan)..."
Proses merendahkan biasanya dengan menghukumi orang dengan cap Salah, Bidah atau Sesat dan lain sebagainya. Padahal belum tentu apa yang di vonis tersebut sesuai dengan Al Qur'an dan Hadist, dan jika sudah merendahkan dengan berbagai cara maka diproses selanjutnya adalah Vonis Kafir
dan ini berdampak sistemik, masif dan fatal di masyarakat/ umat.
Praktik pengkafiran (takfir) yang dilakukan oleh sebagian kelompok Muslim terhadap kelompok Muslim lain memiliki dampak yang sangat serius, baik secara internal dalam komunitas Muslim maupun terhadap citra Islam secara global. Meski tidak semua kelompok itu melakukan hal ini (karena terdapat ragam pandangan di dalam kelompoknya sendiri), kecenderungan sebagian mereka untuk mudah mengkafirkan kelompok lain dapat menimbulkan konsekuensi berikut: