Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sengatan Sayap Kupu-kupu

22 September 2021   09:40 Diperbarui: 22 September 2021   09:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
riaupos.jawapos.com/Diolah sendiri

Saat ini dunia tengah menanti imago yang sebelumnya terkungkung pada pupa / kepompong. Ranggita tak henti jabarkan jika nanti wujud dari imago akan mampu membuat takjub atas keindahan sayap kupu kupu bersolek indah dan kan terbang memenuhi langit langit hingga menyentuh batas langit tertinggi.

"Ya, yang aku maksud adalah era "Roket terbang bagai kupu kupu,"
 ungkap Ranggita mempertegaskan pada purwadana akan dahsyatnya setelah proses kepompong menjadi imago.

Pada umumnya, orang-orang membayangkan bahwa roket bergerak vertikal menuju orbit. Faktanya, tidak lama setelah diluncurkan, kebanyakan roket akan "bermanuver" sampai hampir paralel dengan permukaan bumi untuk mengurangi tekanan "gravitasi sebelum melepaskan muatannya ke orbit. Roket skala paling kecil (yang membawa beban ringan seberat 475 kilogram) tersebut terus meluncur secara vertikal di ionosfer sebelum mencapai tujuannya pada ketinggian 720 kilometer.

"Akibat kejadian ini, plasma ionosfer kita sempat berlubang," ungkap Ranggita.

Ranggita menjelaskan bahwa saat roket mencapai ketinggan 300 kilometer dalam lima menit karena bergerak vertikal. Ini akan menyerupai letusan "gunung berapi". (jari unsur gunung dalam fase jemari jingga).

Gerakan ini tidak menciptakan gelombang kejut berbentuk V pada ionosfer yang biasanya ditinggalkan oleh roket dan misil, melainkan sebuah gelombang kejut berbentuk lingkaran yang luasnya 1,8 juta kilometer persegi. Ini merupakan gelombang kejut lingkaran terbesar yang disebabkan oleh roket dalam sejarah. Beberapa menit kemudian, sebuah lubang terbuka selama dua hingga tiga jam pada plasma ionosofer. Dengan diameter 900 kilometer, lubang ini seperti "badai magnet" lokal dan menyebakan gangguan sementara pada program navigasi GPS sejauh satu meter. Gangguan pada ionosofer atau troposfer dan faktor-faktor lain telah berkali-kali menimbulkan gangguan pada navigasi GPS hingga sejauh 20 meter.

Akan tetapi, semakin sering dan semakin besarnya peluncuran roket di masa depan harus menjadi perhatian khusus.

Ranggita mengatakan, manusia memasuki era di mana peluncuran roket menjadi semakin umum/lumrah dan akan sering terjadi di banyak tempat/negara, karena berkurangnya biaya roket yang bisa dipakai kembali. Sementara itu, kalian terus mengembangkan roket yang lebih kuat untuk mengirim kargo ke planet lain dengan hulu ledak nuklir untuk saling menghancurkan.

"Dua faktor ini akan semakin mempengaruhi atmosfer tengah dan atas terkoyak menimbulkan kerusakan abadi. Ini adalah sesuatu yang harus menjadi perhatianmu," ujar Ranggita.
================================
~dunia berlomba lomba memperbanyak jumlah roket, karena pola kerja dan fungsinya sangat potensial dan efektif TIMBULKAN DAYA KEJUT dalam suatu serangan. Tak lagi memerlukan tank ataupun pesawat berawak, jika nirawak jauh lebih efesien (kupu kupu drone).

"Roket2 itu dikumpulkan oleh berbagai negara hingga jumlah tak terbatas banyaknya, apakah hanya untuk "HIASAN macam prasasti atau sebatas tugu saja,,,?" kata Ranggita.

"Tentulah pada saatnya nanti kupu kupu itu akan saling beradu dan saling berebut menyengat bunga bunga untuk dilumatnya. Maka, tunggulah masa itu yang kini kian dekat datangnya, seiring dengan kekacauan siklus semesta yang menua". lanjut Ranggita menyudahi ceritanya.

Arief Akbar Bsa

Penulis Jemari Jingga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun