ia baru saja melawan sunyi. sebilah sepi dibalik matanya menerkam semesta gulita pengab
malam pun sekiranya merebut keterasingan jiwa, manusia melelap sengaja di atas mimpi
siapakah gerangan?? hujan mencumbui ketakjelasan itu di langit ketujuh
bintang-bintang menuntun siapa?
pada warna di wajahnya aku temukan waktu yang beku.
selanjutnya malamitu kubiarkanlah ia......................
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!