Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bangkrut!

11 Oktober 2019   05:00 Diperbarui: 12 Oktober 2019   11:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : edu.my - Aku Bangkrut,!

TRUE Story : Dari Kisah Kusujudkan Cintaku di Mesjid Sultan, ( Eps.44)

Bab.X.hal.6 # Bangkrut, Pasca Bom Bali.
Bom Bali sudah terjadi.
Kudengar korban nya cukup banyak, lebih dari dua ratus nyawa melayang, dari berbagai bangsa wisatawan yang jadi korban. Dan ada juga penduduk lokal, turis local, para karyawan, serta pekerja yang kebetulan ketika kejadian berada disekitar situ.  Kudengar yang terbanyak korban nya adalah warga Negara Australia.  Ada juga Warga Amerika, Kanada, Belanda, dan beberapa lain nya.  

Dampak yang paling hebat adalah, Kuta dan Legian menjadi sepi, seperti Kota mati.  Beberapa toko tetap buka dan menggelar dagangan mereka. Hanya saja tak kelihatan wisatawan mancanegara . Kata nya beberapa Negara mengeluarkan  "Travel Warning,!", " Peringatan daerah bahaya untuk tujuan wisata.  Himbauan itu meliputi, :" Jika mereka masih di Indonesia, di himbau segera pulang ke negara nya. jika mereka berencana akan mengunjungi Indonesia, di himbau untuk menunda keberangkatan nya, sampai batas waktu yang tidak ditentukan,!" 

Akibatnya, semua hotel, penginapan, losmen, home stay yang biasanya ramai, menjadi kosong melompong. Cafe dan Pub serta tempat hiburan malam, hanya dikunjungi satu dua orang, itupun pengunjung lokal, atau pengusaha yang memang hidup dan menetap di Bali.  Di siang hari, jalan Raya Legian yang biasa nya penuh sesak kendaraan, berubah menjadi lengang hanya ada beberapa sepeda motor yang melintas bebas, karena jalan berubah menjadi sepi, seperti lapangan bola. 

 Beberapa hotel dan travel yang sudah menerima reservasi  dan  konfirmasi kedatangan, di batalkan.  Ekonomi Bali lumpuh.  Bisnis macet.  Tagihan tak bisa dicairkan. Karena tidak ada pembeli.  Yang tetap bergerak hanya bisnis orientasi lokal saja.  Seperti kebutuhan sehari-hari, warung nasi,dan sembako.  Sebagian dari kami sesama pengusaha , yang berada di sekitar Kuta, mulai gelisah.  PHK tak dapat dihindarkan.  Dengan terpaksa aku merumah kan  beberapa karyawan.  Mereka yang menangani gudang dan pemasaran, terpaksa aku pulang kan. 

Tagihan yang masuk mulai menumpuk. Kewajiban dan cicilan mulai terbengkalai.  Sementara tagihan ku diluar berbentuk piutang dagang, tak bisa ditarik, sebab mereka juga menghadapi hal yang sama dengan yang sedang kuhadapi. Untuk menanggulangi nya, kami terpaksa barter, barang dengan barang.  

Sekitar tiga bulan pasca bom, aku memutuskan untuk pulang ke Jawa, dan keluar dari Bali. Semua kewajiban usaha, hutang piutang ku selesaikan sebisa ku.  Semua asset ku yang bergerak dan tidak bergerak ku inventarisir dan ku bayarkan kepada rekan bisnis ku yang selama ini berpartner dengan ku.  Sebagian piutang ku barter dengan barang mereka yang bisa di jual dan dicairkan. Kutinggalkan Pulau Bali.  

Aku Bangkrut ,!"Buah perjuangan ku bertahun -tahun, ambruk hanya dengan satu malam naas yang di gagas oleh Amrozy, Cs. 

 Menurut ku, ada pemahaman yang kurang tepat dalam hal jihad, yang dijadikan landasan kelompok teror ini di tanah air.  Sepengetahuan ku, Jihad membela diri, dalam menghadapi kezaliman, serangan , agresi, atau hal lain nya yang mengancam Aqidah, keselamatan, nyawa, harta benda, kehormatan,  dan sesuatu yang menjadi hak milik kita, bangsa kita, keluarga kita, negara kita.  

Mayoritas penduduk Bali adalah non Muslim, mereka pemeluk agama Hindu Bali,-" Jadi, jika mereka melegalkan Pub, Bar, Karaoke, minuman keras, dan hal yang bertentangan dengan syariat menurut Amrozy, Cs,-"  itu sah - sah saja.  Itu berlaku dalam teritorial mereka.  Lingkungan mereka. Masyarakat mereka.  Budaya mereka.  Adat mereka.  Kita tidak bisa paksakan orang Bali jadi Muslim, dan mengikuti aturan syariat Islam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun