Setahun belakangan, fenomena ustadz yang muncul ke permukaan menarik untuk diperhatikan. Dapat dikatakan "selera" umat sudah beralih dari "Ustadz Konvensional" ke "Ustadz Syari'ah". Nama-nama seperti Abdul Somad, Adi Hidayat, dan Hanan Attaqi sebagai bukti "Ustadz Syari'ah" dengan latar belakang ilmu syar'i mulai menggeser "Ustadz Konvensional" Â tanpa latar belakang ilmu syar'i.Â
Ditambah isi ceramah UAS yang bisa diterima semua kalangan dan kelompok Islam. Â Mulai dari NU, Muhammadiyah, PERTI, FPI, MMI, HTI, dan seterusnya, bisa duduk bersama serta berbaur mendengar kajian UAS. Dalam menyampaikan pendapat fiqih, UAS memberikan pilihan-pilihan selama masih dalam koridor empat mazhab. Ia menyampaikan pendapat seluruh mazhab tanpa harus mematok pendapatnya paling benar. Umat diberikan pilihan sesuai dengan pemahamannya.
Agaknya UAS menyadari selama ini energi umat habis karena bertengkar membahas masalah-masalah khilafiyah yang memicu perpecahan. Dari ceramah-ceramah dan buku karangannya, "37 Masalah Populer", begitu tergambar spirit UAS untuk mempersatukan umat sehingga ia pantas dianggap sebagai ulama pemersatu umat.Â
