Mohon tunggu...
Muhammad Ariby
Muhammad Ariby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mas-mas Malang yang kerap bimbang dengan pilihannya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Estetika dalam Puisi

13 November 2022   23:19 Diperbarui: 13 November 2022   23:20 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antitesis adalah majas yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan arti/antonim. Contoh "Para malaikat juga iblis terbakar lagi sayap dan jubahnya" (Puisi Ilafat Salamandra)

2) Hiperbola

Majas yang berupa pernyataaan berlebihan dari kenyataan dengan maksud memberikan kesan mendalam/mencari perhatian. Contoh "Dibiarkannya separuh usiaku membengkak" (Puisi Diki A. Sodik)

3) Litoses

Majas yang menyatakan sesuatu dengan cara berlawanan dari kenyataannya dengan tujuan meremehkan atau merendahkannya. Contoh "Ada banyak cara untuk menjadi walikota, salah satunya berani menggusur kali lima" (Puisi Acep Zamzam Noor)

4) Paradoks

Majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang nyata. Contoh "Hatiku merintih di tengah hingar binar pesta saat ini".

 

C. Majas Sindiran

Majas sindiran adalah kata-kata kias yang berisikan sindiran dengan tujuan meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca/pendengar. Majas ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian lagi, diantaranya:

1) Ironi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun