Antitesis adalah majas yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan arti/antonim. Contoh "Para malaikat juga iblis terbakar lagi sayap dan jubahnya" (Puisi Ilafat Salamandra)
2) Hiperbola
Majas yang berupa pernyataaan berlebihan dari kenyataan dengan maksud memberikan kesan mendalam/mencari perhatian. Contoh "Dibiarkannya separuh usiaku membengkak" (Puisi Diki A. Sodik)
3) Litoses
Majas yang menyatakan sesuatu dengan cara berlawanan dari kenyataannya dengan tujuan meremehkan atau merendahkannya. Contoh "Ada banyak cara untuk menjadi walikota, salah satunya berani menggusur kali lima" (Puisi Acep Zamzam Noor)
4) Paradoks
Majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang nyata. Contoh "Hatiku merintih di tengah hingar binar pesta saat ini".
Â
C. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah kata-kata kias yang berisikan sindiran dengan tujuan meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca/pendengar. Majas ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian lagi, diantaranya:
1) Ironi