Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Kisah Persahabatan Kami

18 Juni 2022   19:48 Diperbarui: 6 Agustus 2023   22:35 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Tumblr.com via pramborsfm.com

"Kau menangis?"

"Iya tadi, suaraku jadi kedengaran jelek," aku menjawab jujur pertanyaannya.

Dia hanya tersenyum, "Coba ya aku tadi ada di sana."

"Memang kenapa? Mau menghiburku?," tanyaku penasaran dengan responnya.

"Emm, tidak. Aku hanya ingin mendengar suaramu yang jelek saat menangis itu seperti apa ya?"

Kesal, aku melotot ke arahnya, "Ih, nyebelin, kirain!" Aku memberengut kesal dan dia lalu tertawa renyah.

"Selama ini aku hanya mendengar suara bahagia, ceria, dan tawamu. Sekalipun tak pernah terdengar menangis atau mengeluh. Kan aku penasaran. Emang kamu bisa menangis, gitu?"

"Apaan, bikin kesel. Mau bikin nangis juga?" Aku berniat berdiri meninggalkan tempat dudukku di sampingnya.

"Iya, maaf, aku hanya bercanda. Jangan marah dong. Nanti cantiknya hilang. Senyum." lanjutnya seraya menahan tanganku agar tetap duduk.

Aku kembali berkisah, " Iya, temanku pindah kerja. Makanya aku sedih dan menangis. Memang hanya pisah kota dan provinsi aja. Tapi terasa tambah jauh jadinya sedih."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun