Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Let's Read with Miss Ari, Sebuah Kisah Perjalanan Membaca hingga Menulis Buku Seorang Guru SD

26 Oktober 2020   21:21 Diperbarui: 26 Oktober 2020   21:24 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ini adalah sebuah kisah perjalanan membaca dari seorang guru bernama Ari Budiyanti. Mari disimak bersama dan semoga menginspirasi.

Sejak kecil kegemaran saya (Ari Budiyanti) adalah membaca buku. Sahabat-sahabat dekat saya pun para pembaca buku yang baik. Kisah saya sederhana saja. Membaca buku cerita seperti Lima Sekawan dan Trio Detektif membuat saya bertualang bersama tokoh-tokoh di dalam cerita.

Kisah lainnya ketika membaca buku-buku klasik anak seperti Secret Garden, Heidy, Little Princess, Totto Chan dan aneka kisah lainnya membuat saya seolah menjadi bagian dari anak-anak dalam buku cerita tersebut. Seru sekali menurut saya pribadi.

Lalu, kebiasaan membaca buku ini semakin hari semakin berkembang. Sebagai seorang guru anak, buku-buku cerita yang pernah saya baca menjadi referensi bacaan bagi siswa. Bahkan saya sering membawa koleksi buku saya ke sekolah untuk dibaca murid-murid di kelas saya.

Saya juga suka memberi hadiah berupa buku cerita anak bagi siswa yang berulang tahun. Bukan hanya itu, saya di rumah pun menjadi guru bagi keponakan-keponakan saya. Saya mengajak mereka membaca dengan membelikan mereka koleksi buku.

Anda bisa menyimak video di bawah ini, saat keponakan saya Naira membaca buku cerita yang saya belikan. Apakah Anda juga suka memvideokan anak-anak saat mereka membaca?

Naira Membaca Buku Cerita Anak

Kegemaran saya membaca ternyata telah saya tularkan pada banyak orang di sekitar saya. Pada waktu pandemi belum datang ke Indonesia, anak-anak masih leluasa pergi ke sekolah. Saya sering mengajak mereka ke perpustakaan. Lalu saya mengenalkan aneka buku di perpustakaan.

Ini adalah hal yang sangat asyik, seru dan menarik. Anak-anak menjadi terbiasa dengan buku bacaan dan mulai meminjam buku perpustakaan. Saya hanya melakukannya dengan senang. Saya tidak pernah memaksa anak-anak untuk membaca.

Saya menumbuhkan minat baca pada anak-anak dengan memberikan teladan langsung. Saya menunjukkan pada mereka betapa membaca itu sangat asyik dan bermanfaat. Ilmu kita bisa bertambah dan kosakata kita juga berkembang.

Dokpri
Dokpri
Masalah terjadi ketika pandemi. Anak-anak menjadi sangat sedih. Mereka tak bisa lagi ke sekolah. Lalu, perpustakaan menjadi sepi, kosong dan hanya ada buku-buku saja. Perpustakaan tanpa pembaca menjadi kurang maksimal fungsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun