Suatu malam saya mendapati sebuah pesan masuk melalui Whatsapp. Salah satu anggota KSI (Komunitas Sajak Indonesia) bernama Elvia Derta menghubungi saya. Mbak Elvia meminta ijin untuk membacakan puisi saya.
Istilahnya musikalisasi puisi. Dua puisi yang dipih berjudul Menanti Sapamu dan Membatasi Rindu. Kedua puisi tersebut pernah saya tayangkan di blog Secangkir Kopi Bersama dan Kompasiana.
Jujur saya pribadi merasa sangat senang. Puisi saya akan dibacakan oleh orang lain. Mbak Elvia memberikan link youtube pada saya setelah musikalisasi selesai.Â
Berikut ini link musikalisasi yang dibawakan di chanel youtubenya.
Saya juga mengunggah video yang sama di chanel youtube Ari Budiyanti_16 atas seijin mbak Elvia.
Pagi hari, saat saya mendengarkan musikalisasi puisi saya oleh orang lain, saya menitikkan air mata haru. Ternyata puisi saya jika dimusikalisasi menjadi terasa lebih sendu.
Ini kali kedua ada orang yang berkenan membacakan puisi saya secara sukarela, tanpa  ada permintaan dari saya terlebih dahulu. Saya bukan penulis puisi yang handal. Karya-karya saya juga sangat sederhana, setidaknya bagi saya.
Semuanya adalah puisi hati yang kalimat demi kalimatnya mengalir begitu saja saat datang inspirasi. Jadi benar-benar mengikuti alunan hati. Karena alasan inilah, saya memberi label atau nama #PuisiHatiAriBudiyanti.
Ini sedikit tambahan bacaan pustaka yang saya peroleh dari Wikipedia. Mungkin bisa berguna.