Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cegah Kekerasan pada Anak, Bagaimana Caranya? (Bagian 3: Kekerasan terhadap Anak)

8 Agustus 2020   13:41 Diperbarui: 14 Desember 2021   20:28 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekerasan emosional dapat merusak rasa percaya diri anak. Bahkan ketika anak-anak dipaksa mengikuti aneka kontes-kontes berbakat atau kejuaraan secara berlebihan, dengan dalih meningkatkan kepercayaan diri anak, dapat tergolong dalam kekerasan emosional pada anak.

Tindakan yang membuat anak merasa tidak nyaman seperti menghina, memberi lebel negatif pada anak, memojokkan anak dalam suatu masalah, mengisolasi anak dalam sebuah ruangan sendirian, menolak anak tanpa alasan hingga mengancam dan meneror anak sehingga mengalami ketakutan dan minder juga termasuk dalam kekerasan emosional pada anak.

Mengenai kekerasan seksual, saya sungguh tidak sanggup menuliskan secara detail dalam artikel. Anda bisa membacanya secara jelas dalam buku ini. Intinya segala tindakan yang menyebabkan anak mengalami luka mendalam atau bertujuan mengeksploitasi anak secara seksual masuk dalam kategori ini.

Tanda-tanda anak yang mengalami kategori kekerasan anak di atas, juga Anda bisa baca dalam buku ini. Ada banyak sekali tanda yang perlu dipelajari dan diketahui, jika Anda ingin menolong anak-anak yang mengalami kekerasan seksual. Setidaknya inilah yang selanjutnya ingin saya bahas, menolong mereka.

Beberapa tips untuk melindungi anak dari tindak kekerasan di luar rumah antara lain:

1. Aktif dalam kegiatan anak di luar rumah, termasuk memonitor perkembangan anak, teman-temannya dan kelompok yang diikuti anak.

2. Menjaga komunikasi yang baik dan intensid dengan anak, sehingga anak mau terbuka menceritakan semuanya.

3. Mengajak anak berdiskusi mengenai kegiatan yang dipilihnya di luar rumah, dengan menanyakan tujuan dan alasan anak memilih kegiatan tersebut. Berikan pendapat dan penjelasan logis jika Anda tidak setuju dengan pilihan kegiatan anak.

4. Tidak memaksakan pendapat dan saran pada anak kaena akan membuat anak enggan berkonsultasi dengan kita.

5. Waspada selalu pada perubahan sikap anak, termasuk juga secara fisik.

6. Pastikan selalu update informasi, menambah pengetahuan dan wawasan sehingga dapat menjadi teman diskusi yang nyaman untuk anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun