Namun buat saya, ini seperti meraih impian, bahwa kegiatan menulis yang saya lakukan ternyata bisa menghasilkan uang dan materi lainnya. Itu semua merupakan kenangan manis dan seperti jejak-jejak yang saya tinggalkan dari talenta menulis saya. I am proud to be myself and I don't want to be someone else.
Tak ada guna untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain dalam aspek apapun. Baik itu karya tulisan, penghasilan, pencapaian/prestasi dan lain-lainnya.
Bahkan jika Anda yang membaca ini tidak sependapat dengan saya pun tidak ada masalah untuk saya. Ini adalah hal Anda. Jika tidak suka tulisan saya pun tidak mengapa, lewati saja dan baca tulisan rekan yang lain. Namun saya akan terus mengikuti hati saya. Selama saya masih ingin menulis, dan ada kesempatan untuk menulis, so I will do it.
Saya bukannya tidak mendengarkan masukan orang lain untuk kebaikan tulisan saya, kualitas dan yang lainnya. Saya hanya tidak akan menjadikan itu sebagai beban yang menuntut saya harus berubah seperti yang orang lain harapkan.Â
Kalau memang itu baik menurut saya, maka akan saya ikuti dengan senang. Namun jika hati saya says no, maka saya hanya akan dengarkan saja dan simpan di hati. Mungkin suatu saat nanti baru bisa berubah. Who knows?
Inti dari tulisan saya kali ini adalah tentang mengikuti hatimu kemanapun hatimu membawa. Tentu saja dalam konteks berkaitan dengan tulis menulis. Selama tidak merugikan orang lain, tidak menebarkan berita hoak, tidak menyinggung isu SARA, melangkahlah terus, menulislah apapun yang Anda sukai. Tebarkan segala inspirasi, kreativitas, dan kebaikan melalui tulisan.
Jika masih belum bisa mencapai pencapaian secara materi berupa uang dan barang, setidaknya karya tulisan kita meninggalkan jejak kebaikan di hati orang yang membacanya. Bagaimana menurut Anda? Â Semoga Anda tetap semangat dan sehat.
Salam literasi
...
Written by Ari Budiyanti
3 Juni 2020