Kembali ke pertanyaan di awal, sempat memikirkan apa kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan seperti itu. Tetapi hanya jawaban klise yang terucap. Toh, cinta datang dengan sendiri tanpa alasan, kan? Ibarat memilih kekasih, hati juga mengerti bahwa Persija definisi dari jatuh cinta tanpa syarat dan tanpa embel-embel apapun.
Sama halnya dengan Ismed Sofyan yang bertahan karena cinta. Bahkan di saat-saat yang tidak menyenangkan. Ada pilihan untuk pergi, tapi cinta membuatnya bertahan.
Bukan sesuatu yang aneh bukan? Mengingat Persija tim ibu kota di negara yang fanatisme atas sepakbola cukup tinggi. Rivalitas, sejarah, taktik, kreativitas suporter, dan pemain dengan skill tinggi selalu dinanti untuk disimak dan dijadikan bahan perbincangan saat berkumpul bersama. Tak jarang pula Persija Jakarta menjadi topik hangat di berbagai media. Kabar tentang Persija selalu dinantikan, benar?
Dan Persija memang bukan hanya milik warga Jakarta saja. Virus cinta telah meluas jauh dari kota Jakarta. Ribuan orang yang mengaku outsider adalah bukti nyata dari perwujudan cinta tersebut. Bus-bus dengan spanduk nama kota yang berjarak ratusan kilometer sering terlihat di area stadion. Luar Jakarta Luas Biasa, sering kali terdengar sebagai bentuk eksistensi.
Persija Jakarta, sebuah cerita cinta yang besar. Sebuah cerita yang juga mempertemukan cinta aku dan dia.