Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Peran Telemedicine dalam Kedokteran Preventif

1 November 2022   14:14 Diperbarui: 1 November 2022   19:06 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat melalui proses pendidikan formal maupun non-formal sedari dini merupakan kunci yang paling esensial. (SHUTTERSTOCK/fizkes)

Selama ini, tindakan kuratif lebih banyak dilakukan dibandingkan tindakan preventif. Rendahnya tindakan preventif menyebabkan tingginya kasus penyakit yang seharusnya dapat dicegah dimana penyakit-penyakit tersebut bisa saja berakhir pada kematian. 

Menurut UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, tindakan kuratif ialah merupakan suatu atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, maupun pengendalian kecacatan. 

Sedangkan tindakan promotif preventif ialah kegiatan yang mengutamakan promosi kesehatan dan merupakan suatu kegiatan yang bersifat pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.

Berbagai wabah penyakit, termasuk yang baru-baru saja ini menerpa berbagai negara di dunia yaitu pandemi COVID-19 telah berhasil menunjukkan kepada kita betapa terbatasnya kapasitas dari tindakan pengobatan kuratif. 

Pandemi COVID-19 memberikan kita pelajaran bahwa solusi terkait berbagai beban penyakit di dunia ini bukanlah mengenai kehebatan mengobati pasien melalui obat-obatan, melainkan betapa pentingnya menyelamatkan ratusan ribuan nyawa dengan mengurangi kerentanan seseorang terhadap suatu penyakit melalui suatu tindakan pencegahan yang terukur.

Hal tersebut menunjukan betapa upaya pencegahan penyakit harus mendapatkan perhatian yang semestinya. 

Menurut penelitian Rao, dkk pada tahun 2020 mengenai Preventive Medicine, sebanyak 90% dari faktor-faktor risiko kardiometabolik (terkait jantung dan metabolik tubuh) merupakan faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup. 

Intervensi-intervensi yang dilakukan pada faktor risiko perilaku individual termasuk perubahan gaya hidup di dalamnya dapat secara signifikan mencegah kematian dini di seluruh dunia.

Selain itu, intervensi kesehatan masyarakat atau tindakan-tindakan promotif preventif merupakan intervensi hemat biaya. 

Dalam rangka promosi pengobatan preventif yang merupakan intervensi hemat biaya, diperlukan strategi dan kebijakan yang terukur dengan baik, sehingga dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun