Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar Autism Spectrum Disorders dari Drama Korea Extraordinary Attorney Woo

1 Juli 2022   18:55 Diperbarui: 1 Juli 2022   18:57 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tepat beberapa menit sebelum saya memulai tulisan ini, saya telah menyelesaikan satu episode drama korea yakni episode pertama drama berjudul Extraordinary Attorney Woo. 

Drama ini telah menayangkan 2 episode dari total 16 episode. Ditayangkan di platform Netflix untuk pemirsa internasional. 

Sebelum bercerita lebih lanjut terkait kesan pertama saya mengenai drama korea ini, berikut sinopsis "Extraordinary Attorney Woo" yang saya kutip dari situs web asianwiki.com, agar anda dapat mendapat gambaran mengenai drama yang sedang saya gemari ini.

"Woo Young-Woo (Park Eun-Bin) adalah sangat pintar dan dia juga memiliki gangguan spektrum autisme. Dia selalu mengingat dengan baik apa yang dia lihat, tetapi dia kurang dalam keterampilan sosial dan empati. Woo Young-Woo mulai bekerja sebagai pengacara magang di sebuah firma hukum besar. 

Saat bekerja di sana, dia menghadapi prasangka dan irasionalitas terhadapnya, tetapi dia memecahkan kasus dengan perspektif uniknya sendiri dan tumbuh sebagai pengacara."

Perpaduan dua topik yang dibawakan penulis drama pada drama ini membuat saya tak perlu berpikir panjang untuk segera menontonnya, yakni topik terkait tumbuh kembang anak dan topik terkait hukum. 

Topik-topik tersebut membuat saya kiranya akan siap menjadi spons cuci piring selama 2 bulan ke depan, alias begitu siap untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya terkait tumbuh kembang, psikologi, perkembangan saraf, dan kasus-kasus hukum pidana, perdata, yang sudah tercium baunya saat saya menonton teaser drama ini di laman Youtube Netflix beberapa minggu yang lalu.

Episode satu dihadirkan dengan begitu menarik, dimulai dengan ayah Woo Young-Woo yang membawa Young-Woo ke dokter anak dan sejak itu ayahnya mengetahui bahwa anaknya memiliki suatu keadaan yang disebut dengan autism spectrum disorder atau ASD atau gangguan spektrum autisme. 

Selain itu, ayahnya menyadari Young-Woo adalah seorang anak yang jenius. Ia mampu menghafalkan seluruh isi buku mengenai hukum pidana yang dimilikinya. Young-Woo digambarkan sebagai sosok yang tak tahan bila melihat susunan barang-barang di kamarnya tak tersusun secara simetris, maka ia akan membetulkannya hingga menjadi benar-benar simetris. 

Lalu ia digambarkan juga sebagai sosok yang tidak dapat memahami emosi lawan bicara, sehingga ayahnya memberikan poster bergambar berbagai macam emosi dan deskripsinya, untuk perlahan-lahan ia pelajari. Ia digambarkan sebagai sosok yang memiliki ketertarikan yang begitu spesifik pada suatu hal yakni ikan paus. 

Apapun yang dibicarakan lawan bicara, pada akhirnya Young-Woo dapat menyangkutpautkannya dengan ikan paus. Setiap kali membahas tentang ikan paus, ia akan begitu senang dan antusias dan dapat menjabarkan berbagai macam spesies ikan paus yang ada di seluruh dunia. 

Ia memulai bekerja sebagai pengacara magang di sebuah firma besar. Banyak pihak di firma tersebut yang awalnya meragukannya karena mereka berpikir tak akan mungkin untuk memperkerjakan seorang pengacara dengan gangguan spektrum autisme yang kaku saat berbicara di depan umum sehingga menurut mereka Young-Woo tak akan mampu meyakinkan hakim alias memenangkan kasus sejenius apapun dia.

Namun, kepala dari firma tersebut bersikeras bahwa tak mungkin ia akan menolak seorang pengaca lulusan terbaik dari universitas terbaik di Korea. 

Pada episode satu, drama ini akan membahas kasus seorang istri yang memukul kening suaminya dengan setrika saat suaminya memarahinya. 

Setiap episode nampaknya akan membahas kasus yang berbeda-beda. Namun sama-sama akan menunjukan betapa uniknya seorang Young-Woo memecahkan masalah kliennya dengan perspektifnya sendiri.

Saya begitu senang dengan kehadiran drama ini. Mengingat, begitu banyak stigma hingga diskriminasi yang ada di masyarakat terkait anak dengan autisme. 

Mereka dipandang bodoh, tak bisa bergaul, aneh, hingga tak sopan. Ada banyak permasalahan di masyarakat yang akhirnya timbul akibat stigma dan diskriminasi ini. 

Anak dengan autisme yang tak diperbolehkan bersekolah di sekolah umum hingga anak dengan autisme yang dikucilkan di lingkungan tetangga lalu tak memiliki teman. Akhirnya, terciptalah sebuah lingkaran setan. 

Anak dengan autisme semakin mendapat tekanan dari sosialnya. Anak dengan autisme juga tak mendapat tempat yang layak seperti sekolah untuk menjadi tempat mereka berkembang. 

Penulis berharap kita semua dapat mengubah cara pandang kita terhadap anak autisme bagaimanapun kondisinya. Mereka harus mendapat perlakuan yang baik karena setiap anak memiliki hak yang sama untuk berkembang optimal sesuai dengan potensi mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun