Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ku Benci Papa dan Mama karena Berzina

5 Agustus 2021   07:51 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:28 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Begitu tulus Papa. Secara hukum negara, dengan alasan tertentu kehamilan karena pemerkosaan sebenarnya bisa saja digugurkan. Tapi Papa tidak membolehkan. Papa bilang biarlah janin dalam perut mama itu terus tumbuh. Kelak akan ia sayangi layaknya darah daging sendiri. Janin itu suci, prilaku pemerkosa itu lah yang haram. Kami akhirnya menikah dua bulan setelah kejadian itu. Papa bersikeras ingin mama melahirkan dalam keadaan bersuami. Meskipun ada perbedaan pendapat secara agama mengenai boleh atau tidaknya pernikahan itu."

Dadaku sesak mendengar kata-kata Mama. Aku telah berprasangka buruk dan berkata-kata kasar pada Papa yang ternyata adalah laki-laki mulia. Laki-laki yang membiarkan aku tetap terlahir ke dunia meski ia punya pilihan untuk membunuhku ketika masih berupa seonggok janin dalam rahim Mama.

Papa juga telah menyayangiku dengan segenap jiwa raganya hingga detik ini. Tapi aku malah berprasangka keji padanya.

Begitu hinanya sikapku. Apakah ini karena aku adalah anak seorang pemerkosa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun