Mohon tunggu...
ARFINA PUTRI PRIHANTORO
ARFINA PUTRI PRIHANTORO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MAHASISWI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA PRODI S1 ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia

11 September 2022   21:51 Diperbarui: 11 September 2022   21:52 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara dengan berbagai macam suku dan budaya. Indonesia termasuk negara yang memiliki ragam bahasa yang cukup beragam, seperti Bahasa Jawa, Bahasa Batak, Bahasa Betawi dan berbagai baahsa lainnya. Namun Bahasa pemersatu ialah Bahasa Indonesia. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara terminology mengartikan bahasa sebagai  sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Dalam artian Bahasa Indonesia berperan penting dalam berkehidupan berbangsa dan negara yang dimana membantu masyarakat dalam berinteraksi dan bersoisalisasi.

Perkembangan dalam penggunaan Bahasa Indonesia sudah terlewati dari tahun ketahun. Bahasa Indonesia sendiri memiliki kata serapan yang berasal dari Tionghoa, Sanskerta, dan Arab yang melebur menjadi Bahasa Indonesia, hal ini terjadi dikarenakan aktivitas aktivitas perdagangan yang terjadi dan akhirnya Bahasa Indonesia dapat berkembang di Indonesia.

Perkembangan Bahasa Indonesia tidak luput dari peristiwa Sumpah Pemuda, yaitu 28 Oktober 1928. Sebelum itu, Bahasa Indonesia seringkali di katakana sebagai Bahasa Melayu, karena Bahasa Melayu sendiri merupakan Bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepuluan nusantara. Selain menjadi pengubung antar nusantara, Bahasa Melayu sendiri sering digunakan untuk perdagangan internasional antara penduduk lokal dengan warga asing.

Sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat terlihat melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen oleh para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di Indonesia. Indonesia terdapat berbagai macam bahasa dan untuk mengatasi perbedaan. Dalam hal ini memilih bahasa Melayu merupakan keputusan yang tepat. Karena bahasa ini telah digunakan sebagai bahasa perdagangan dan juga telah dipahami oleh masyarakat di berbagai daerah di Nusantara.

Menurut beberapa sumber Bukti penggunaan bahasa Melayu diberbagai daerah di Nusantara didukung oleh penemuan prasasti berbahasa Melayu, seperti prasasti kedukuan bukit di Palembang (683 M), prasasti talang tuo di Palembang (684 M), prasasti kota kapur di Palembang (686 M), prasasti karang brahi di Jambi (688 M), prasasti gandasuli di Jawa Tengah (632 M), prasasti bogor di Jawa Barat (942 M), dan prasasti pagaruyung (1356 M). Semua bukti itu tertulis pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh (1380 M).

Sumpah pemuda membuka perkembangan bagi Bahasa Indonesia. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam sebuah rapat dan berikrar.

(1)Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia,

(2)Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,

(3)Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Terlihat dari sumpah pemuda yang ketiga menegaskan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa dan harus dijunjung tinggi, yang dimana mengungkapkan bahwa Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang perlu kita junjung tinggi, Bahasa yang menjadi ciri khas Indonesia. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, yakni (1) sebagai bahasa nasional, dan (2) sebagai bahasa negara. Seperti yang tercantum dalam teks Sumpah Pemuda yang ketiga, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Satu pernyataan ini adalah bukti yang nyata, bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun