Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Etika Seorang Pendidik Untuk Mengajar

17 Maret 2023   09:04 Diperbarui: 17 Maret 2023   09:16 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7  Etika Seorang Pendidik Untuk Mengajar

Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul

Undang-undang Nomor 20 Pasal 1 ayat (6) tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,  dosen,  konselor,  pamong belajar,  widyaiswara, tutor instruktur,  fasilitator dan sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan Pendidikan.

Dan sebelum seseorang itu menjadi seorang guru atau pendidik yang seutuhnya, maka akan melalui beberapa tahapan yaitu di latih dan dibekali dengan hal-hal yang berkaitan dengan profesi keguruan.

Pastinya dalam Latihan -latihan itu para calon guru atau pendidik dibekali juga Etika mengajar.


Kali ini untuk mengingatkan kembali, maka penulis menyampaikan beberapa hal bagaimana sebaiknya etika seorang pendidik saat di depan kelas mengajar anak didiknya.

Pertama, Menghargai semua anak didik

Sebagai seorang pendidik, seharus menghargai semua anak didiknya tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang mereka.

Pastikan bahwa semua anak didik itu merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik.

Kedua, Memberikan perhatian yang cukup kepada semua anak didik

Saat mengajar di depan kelas, sebaiknya pastikan pendidik itu  memberikan perhatian yang cukup kepada semua anak didik, termasuk anak yang kurang aktif atau kurang pandai.

Dengan memberikan perhatian yang sama kepada semua anak didik, maka pendidik akan membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan merangsang perkembangan seluruh anak didik.

Ketiga, Menghindari diskriminasi

Sebagai seorang pendidik jangan pernah melakukan diskriminasi terhadap anak didik karena hal-hal seperti warna kulit, jenis kelamin, agama, atau orientasi seksual. Pendidik sebaiknya  harus bersikap  memperlakukan semua anak didik dengan cara yang sama dan memberikan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Keempat, Bersikap professional

Seorang pendidik harus selalu bersikap profesional saat berada di depan kelas. Jangan pernah memperlihatkan ketidaksukaan atau menghina anak didik, bahkan jika pendidik tidak setuju dengan pandangan anak didik itu, sebaiknya selalu berbicara dengan sopan dan menghindari bahasa yang kasar.

Kelima, Berkomunikasi dengan jelas

Menjadi seorang pendidik haruslah mampu berkomunikasi dengan jelas dan mudah dipahami oleh semua anak didik.

Gunakan bahasa yang sederhana dan hindari jargon atau istilah yang rumit. Janganlah  ragu untuk mengulang atau menjelaskan ulang jika ada anak didik yang kesulitan memahami materi yang pendidik sampaikan.

Keenam, Menghargai privasi anak didik.

Pendidik atau guru adalah panutan setiap anak didik. Pastikan sebagai seorang pendidik tidak membocorkan informasi pribadi tentang anak didik, seperti masalah keluarga atau kesehatan, kecuali jika pendidik itu  memiliki izin dari orang tua untuk hal-hal yang tidak merugikan dan negative.

Ketujuh, Menjaga profesionalisme di luar kelas

Pastikanlah sebagai seorang pendidik harus menjaga profesionalisme di luar kelas, termasuk dalam kehidupan pribadi dan media sosial.  

Hindari memposting konten yang tidak pantas atau yang dapat merugikan nama baik seorang pendidik  ataupun  sekolah/institusi tempat mengajar.

Beberapa hal yang disampaikan oleh penulis, karena etika seorang pendidik sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan membantu anak didik untuk tumbuh dan berkembang.

Menurut sebuah catatan etika adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

Jadi Etika berarti kebiasaan norma-norma nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruknya dari tingkah laku manusia.

Jadi dengan memperhatikan defenisi jika di padukan dengan beberapa hal yang telah disampaikan oleh penulis, maka pendidik atau guru  dapat menjadi seorang pendidik yang baik dan terhormat.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 17 Maret 2023

Referensi :

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5878461/apa-itu-etika-ini-pengertian-fungsi-dan-jenisnya

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED  Vol.5 No.1, Juni 2008  KOMPETENSI MINIMAL SEORANG GURU

DALAM MENGAJAR.  A. Hasan Saragih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun