Mohon tunggu...
Arfan Maulana palippui
Arfan Maulana palippui Mohon Tunggu... Penulis - Partikel paling peling kecil dari mimpi yang menyukai biru laut dan pekat kopi.

Pernah menjadi mahasiswa asing. Sekarang tidak menjadi apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Untuk Aleppo

18 Desember 2016   12:22 Diperbarui: 18 Desember 2016   12:40 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Asap mengepul dilangit Aleppo 

tanah lapang yang luas 

Menjadi lautan darah 

Kota yang tadinya begitu sibuk 

Pelan-pelan runtuh menjadi puing-puing. 

 

Kesedihan apa lagi yang mesti kita lukiskan ?

 

Ketika seorang bocah menyaksikan sendiri

bagaimana gemuruh senjata 

Meluluhlantahkan keluarganya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun