Mohon tunggu...
Arief Indrawan
Arief Indrawan Mohon Tunggu... -

Dengan bangga beragama Al-Islam Mahasiswa Hukum Jurusan Hukum Internasional di Fakultas Hukum Universitas Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbuka Puasa Bersama Perdana Menteri Jepang

29 Juli 2012   14:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.junantoherdiawan.blogspot.com/

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu

Tanggal 1 Agustus nanti Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda berencana akan menggelar acara buka puasa bersama dan mengundang perwakilan-perwakilan diplomatik dari negara-negara sahabat yang mayoritas penduduknya beragama islam dengan tujuan meningkatkan hubungan baik antara negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama islam dengan negaranya Jepang. Seperti yang sudah kita ketahui tingkatan atau pangkat pejabat diplomatik atau diplomat karir (yang diangkat Kementerian Luar Negeri) yang ditugaskan di luar negerisebagai berikut:

·Ambassador Extraordinary dan Plenipotentiary (Duta Besar) *Jabatan Duta Besar bisa diangkat dari Diplomat Karir bisa juga dari orang luar Kementerian Luar Negeri. Duta Besar diangkat oleh Presiden atas persetujuan DPR)

·Minister (Konsul Jenderal sebagai Kepala Konsulat Jenderal setara dengan diplomat berpangkat ini)

·Minister Counsellor

·Counsellor

·First Secretary (Sekretaris 1)

·Second Secretary (Sekretaris 2)

·Third Secretary (Sekretaris 3)

·Attachè (atase)

Adapun Diplomat non karir (diangkat dari kementerian-kementerian lain) sebagai berikut:

·Atase Pertahanan

·Atase Perdagangan

·Atase Pendidikan

·Atase Pertanian

·Atase Imigrasi

·Atase Penerangan

·Dan sebagainya

Jadi, dapat diperkirakan orang-orang ini lah yang akan diundang oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda.

Diadakannya acara berbuka puasa bersama ini saya rasa akan memberikan keuntungan-keuntungan bagi kedua belah pihak yaitu negara-negara mayoritas muslim dan tentunya Jepang sebagai penyelenggara acara. Diharapkan setelah berlangsungnya acara ini adanya peningkatan hubungan antara Negara Jepang dengan Negara-Negara Muslim dan juga dengan Islam tentunya baik dalam hubungan politik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Adapun Tugas Perwakilan Diplomatik yang bertugas di negara dimana mereka diakreditasi menurut Pasal 3 Konvensi Wina 1961 yaitu:

·Mewakili Negara Pengirim di Negara Penerima.

·Melindungi Kepentingan-Kepentingan NegaraPengirim dan Warga Negaranya di Negara Penerima dalam batas-batas yang diperbolehkan Hukum Internasional.

·Mengadakan Perundingan dengan Pemerintah Negara Penerima

·Memantau keadaan dan perkembangan Negara penerima dengan cara-cara yang sah dan melaporkannya kepada Pemerintah Negara Pengirim

·Meningkatkan hubungan bersahabat antara negara pengirim dengan negara penerima serta mengembangkan hubungan perekonomian, kebudayaan dan ilmu pengetahuannya.

Bagaimana hal ini dilihat dari pandangan agama (islam)?

Seperti biasa ada perbedaan pendapat diantara para ulama. Ada yang berpendapat boleh menghadiri undangan dari non muslim dan ada juga yang berpendapat sebaliknya. Karena ada pendapat yang membolehkan seyogyanya tidak ada yang mengkritik diplomat-diplomat muslim yang menghadiri undangan Perdana Menteri tersebut. Diharapkan dengan diadakannya acara ini orang-orang jepang dapat semakin tertarik kepada islam.

Hal yang harus diperhatikan oleh Bapak Yoshihiko Noda adalah selain beliau sudah mengadakan acara yang baik tentunya beliau juga harus menjamu tamu-tamu muslimnya dengan makanan-makanan yang baik pula karena tidak semua makanan dapat dikonsumsi oleh orang muslim. Harus diingat bahwa daging yang diharamkan untuk dimakan oleh orang muslim tidak hanya daging babi tetapi daging sapi, kambing, ayam dan sebagainya juga dapat diharamkan untuk dimakan apabila cara penyembelihannya tidak sesuai syariat. Terlepas adanya perbedaan pendapat mengenai boleh tidaknya memakan daging sembelihan ahli kitab (nasrani dan yahudi), tetapi Jepang sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Shinto dan Buddha maka apabila acara tersebut menghidangkan daging sapi, kambing, ayam dan sebagainya jelas hukumnya haram untuk dimakan oleh orang muslim karena tidak disembelih sesuai syariat dan daging sembelihan non ahli kitab sudah jelas dan mutlak hukumnya haram untuk dimakan.

Mudah-mudahan Perdana Menteri Jepang yang terhormat juga memerhatikan hal-hal yang mungkin bagi beliau tidak terlalu penting tersebut karena acara yang baik akan menjadi lebih baik apabila menyajikan makanan-makanan yang baik pula. Dan mudah-mudahan dengan diadakannya acara tersebut dapat meningkatkan ketertarikan orang-orang jepang kepada islam.

Wallahu alam

Was salaamu 'alaikum wa rahmatullah ta'ala wa barakaatuh [caption id="" align="alignnone" width="320" caption="http://www.junantoherdiawan.blogspot.com/"][/caption]

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/339439-pm-jepang-akan-gelar-buka-puasa-bersama

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun