Ayah hanya diam tanpa suara
Menyusuri setiap sudut ruangan dengan hati redupÂ
Tak ada suara hanya sesekali puntung rokok di hisapnya dalam-dalamÂ
Kuraih tangannya yang tampak legamÂ
Ku kecup dalam doaku dan kumohonkan untuk ridhonyaÂ
Ayahku hanya diam...
Kulihat matanya berkaca lalu butiran air mata sedikit berjatuhanÂ
Dengan angkuhnya engkau hapus airmata ituÂ
Aku tersenyum...
Aku mengerti...
Ayah ingin aku bahagia...
Meski hati ayah begitu berat untuk berpisah
Cinta ayah mengalahkan keterbatasan rasaÂ
Demi aku anakmu...
Batam, 12 November 22
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!