Mahalnya harga pupuk non subsidi di atas upah buruh tani adalah kenyataan yang tak bisa dihindari.
Gempita berita demo memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan terdengar sayu lembut di antara pembicaraan para petani muda.
"Jauh di sini kita mendengar. Apa mereka yang dekat dan didemo mendengar?" Seloroh seorang petani muda dari Kulonprogo yang merantau ke Malang sebagai petani bawang merah.
Suara yang tak pernah terdengar. Dan tak pernah didengar.
Hidup harus dijalani dan dinikmati. Apa pun yang terjadi. Bertani harus dilakoni demi sesuap nasi. Walau seperti berjudi yang untung-untungan.
Pepatah Jawa mengatakan: Ora obah ora mamah. Artinya tidak bekerja tidak akan makan.
Bekerja dan berkarya bukan hanya untuk diri sendiri. Juga untuk mereka yang disebut buruh tani. Ikut menyejahterakan bangsa.
Semangat kebangsaan mereka terus berkobar seperti kibaran bendera merah putih yang dipasang di sebelah gubuk-gubuk mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI