Liburan dan berwisata bersama keluarga merupakan salah satu cara mengakrabkan hubungan anggota keluarga serta melepaskan kepenatan dan kejenuhan setelah aktivitas sehari-hari.
Liburan tidak harus keluar kota. Bisa juga berakhir pekan dengan makan bersama di kafe terbuka sambil berbincang santai dan bercengkrama. Bila memungkinkan, sekali sebulan.
Bila dana mencukupi tidak ada salahnya dua bulan sekali liburan dengan wisata ke luar kota di alam terbuka. Apalagi jika putra-putri masih usia sekolah dasar dan menengah pertama.
Bila sudah usia sekolah menengah atas sudah banyak kegiatan ekstrakurikuler atau komunitas olahraga dan seni yang cukup menyita waktu.
Tersedianya dana yang mencukupi harus menjadi poin pertama agar tempat tujuan wisata dapat dijangkau tanpa memaksakan diri.
Hindari menggunakan dana konsumsi sehari-hari, pendidikan, dan kesehatan keluarga untuk wisata liburan. Apalagi dengan cara meminjam koperasi atau dengan paylater yang banyak ditawarkan di media sosial. Ini akan menjebak kesulitan keuangan pasca wisata.
Tempat tujuan wisata yang menarik sesuai dengan dana yang dimiliki.
Pilih penginapan atau hotel yang tidak terlalu jauh dari tempat wisata untuk menghindari lamanya perjalanan. Selain memakan waktu juga menambahkan pengeluaran untuk transportasi.
Usahakan dalam sehari paling banyak dua tempat wisata yang berdekatan. Selain cukup murah juga tidak memakan waktu dan menguras tenaga.
Misalnya berlibur di Yogya pada hari pertama mengunjungi Keraton Yogyakarta dan Museum Sonobudoyo, atau Taman Sari. Hari kedua menjelajah Kaliurang dan Kaliadem yang semuanya di sekitar Gunung Merapi.
Di Dataran Tinggi Dieng hari pertama melihat matahari terbit di Si Kunir dan menikmati sensasi kawah Si Kidang dan Candi Arjuna. Kebetulan tiga tempat wisata ini sangat berdekatan. Hari kedua ke Kebun Teh Tambi dan sekitarnya.
Bila di Surabaya hari pertama ke Kebun Binatang Wonokromo dan hari kedua ke Monumen Kapal Selam dan belanja di Tunjungan Plaza yang jaraknya berdekatan.
Di Malang dan Batu lebih banyak lagi pilihan, misalnya hari pertama wisata petik apel sekitar Desa Bumiaji dan berendam air panas di Taman Hutan Raya Tumenggung Surya, Cagar. Hari kedua ke Air Terjun Coban Rondo.
Pertimbangkan juga musim atau cuaca untuk menghindari hujan dan banjir. Bila perlu melihat prakiraan cuaca lewat aplikasi BMKG. Sehingga liburan betul-betul sangat menyenangkan.
Pengalaman penulis, selama tiga pekan touring dari Malang ke Yogya dan rencana ke Semarang terus didera hujan. Bahkan hari ke 18 dan 19 prakiraan cuaca menurut BMKG sekitar Semarang terjadi banjir rob sehingga batal wisata ke sana.Â
Libur panjang tentu banyak wisatawan tantangannya terjebak macet menjelang pintu masuk tempat wisata. Bahkan di tempat wisata yang dirasakan justru keriuhan seperti bubaran menonton pertandingan sepak bola.