Sedang pedagang buku-buku lawas atau terbitan dan cetakan di bawah tahun 70an sudah tidak ada lagi karena habis diborong kolektor setelah ada pembeli menemukan uang kuno dollar Amerika dan perangko Hindia Belanda.
Wilayah Jl. Irian Jaya sempat digerebek aparat keamanan pada 2010an karena dianggap tempat penadahan dan penjualan pretelan kendaraan hasil pencurian. Protes pedagang membuat aparat menghentikan penggerbekan.
Pasar loak di bagian sepanjang Jl. Halmahera terutama di pinggiran kanan-kiri rel merupakan bagian yang paling unik. Barang yang dijual 90% barang bekas. Barang baru mungkin hanya pisau dan alat pertanian tradisional seperti cangkul dan sabit.
Tahun 90an wilayah Halmahera ini baru berkembang dengan barang lawas 75% asli. Mulai dari perangko, kartu pos, warkat pos, buku, gelas, cangkir, piring, jam dan arloji, lampu minyak, sepeda pancal, dan peralatan dapur jaman sebelum kemerdekaan. Ini yang membuat Pasar Comboran menjadi terkenal.
Pada 2019 pihak KAI mengganti rel kereta api dan menertibkan para pedagang. Lapak-lapak liar dibongkar. Jika tidak dibongkar maka tidak ada jaminan bila mengalami kecelakaan tersenggol kereta api. Demikian juga bagi pengunjung.