Buku sebagai sumber pengetahuan yang menambah wawasan merupakan kekayaan yang sangat bernilai.
Bukan hanya buku-buku pengetahuan seperti tentang fisika, astronomi, kedokteran, tetapi juga buku sejarah, sosial budaya. Demikian juga buku fiksi seperti komik, novel, dan kamus.
Memiliki buku berapa pun jumlahnya haruslah disayang  dan dirawat dengan baik agar awet untuk dibaca kembali. Selain itu bisa menjadi koleksi atau perpustakaan pribadi maupun keluarga.
Langkah pertama menyayangi dan merawat buku adalah langsung menyampulnya. Ini bisa dilakukan dengan minta tolong bagian kasir atau pengambilan barang tempat membeli buku. Harga atau ongkos penyampulannya justru lebih murah beli sampul sendiri. Menyampul dan menyimpan dengan baik membuat buku terawat dan awet sekali pun sering dibaca.
Langkah kedua memberi label jenis buku dan nomer koleksi. Pelabelan bisa berdasarkan jenis buku, misalnya Kumpulan Cerpen Kompas, buku filsafat, sastra, sosial budaya, biografi, kamus, dan ensiklopedia.Â
Atau berdasarkan nama pengarang jika ada beberapa buku yang dimiliki dari seorang pengarang. Misalnya karya-karya Kuntowijoyo, Arswendo Atmowiloto, Pramudya Ananto Toer, Djoko Pinurbo, Achmad Tohari, Seno Gumira Ajidarma, dan Y. B Mangunwijaya.
Pelabelan memudahkan untuk menaruh, mencari, dan mengembalikan pada rak buku.
Penulis sendiri ada satu kolom rak sendiri yang berisi buku-buku karya blogger kompasiana. Ada sekitar 22 karya mereka.Â
Langkah ketiga tempatkan pada rak atau lemari buku serta penyekat antar jenis koleksi buku. Penyekat sangat diperlukan bila koleksi setiap jenis buku lebih dari tiga buku.