Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pedati atau Cikar

28 September 2023   09:07 Diperbarui: 28 September 2023   09:19 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang bajingan atau pengendali cikar di bagian depan cikar. | Dokumen pribadi 

Pedati jenis lainnya dengan gerobak berukuran 2 x 2,6m, panjangnya sekitar 6,5m dengan atap berbentuk segitiga tumpul. 

Rodanya menggunakan velg dan ban prahoto atau bis dan ditarik oleh dua ekor lembu. 

Pedati jenis kedua ini juga semakin langka. Di Senduro, Lumajang hanya ada sekitar lima buah. Di Tumpang, Malang hanya ada tiga buah. Bahkan yang satu dibiarkan terbengkalai di pinggir kebun tebu.

Cikar terbengkalai di kebun tebu di Malang. | Dokumen pribadi 
Cikar terbengkalai di kebun tebu di Malang. | Dokumen pribadi 

Di sekitar Jogja hingga Purwokerto bisa dikatakan punah. Apalagi di daerah pegunungan dengan kondisi jalan naik turun.

Pedati jenis pertama biasanya sebagai alat angkut hasil bumi saja.


Pedati jenis kedua lebih banyak untuk mengangkut batu bata, batu kali, pasir, dan kadang tebu, kelapa, kayu, dan umbi-umbian.

Dengan alasan jalannya yang pelan dan bisa mengakibatkan kemacetan serta kotoran sapi berdampak polusi, pedati sekarang tidak boleh masuk wilayah dalam kota.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Seorang bajingan atau pengendali cikar di bagian depan cikar. | Dokumen pribadi 
Seorang bajingan atau pengendali cikar di bagian depan cikar. | Dokumen pribadi 

Inilah salah satu keadaan yang membuat pedati, gerobak sapi, atau cikar semakin tersisih sebagai sarana angkutan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun