Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akankah Sepeda Pancal Tinggal Kenangan sebagai Alat Transportasi?

21 November 2022   21:55 Diperbarui: 21 November 2022   22:02 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua berebut dan berpacu terdepan. Jl. Bantul. | Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Uniknya, setiap Minggu pagi di daerah pelosok banyak orang yang nge-pit alias bersepeda dengan sepeda onta atau sepeda lawas. Mereka bukan dari sebuah komunitas pesepeda. Tetapi para manusia jadul yang terbawa arus jaman dengan tidak menggunakan sepeda lagi sebagai alat transportasi pribadi. Sepeda pancal menjadi semacam sarana rekreasi atau bahasa orang kota untuk healing.

Tak heran jika tempat wisata seperti Taman Puspa Gading, Malioboro, Kaliurang, Imogiri, Bendungan Kamijoro, dan tempat lainnya banyak dikunjungi pesepeda lawas dari golongan masyarakat biasa. Bukan hanya pesepeda atau goweser yang menggunakan sepeda masa kini.

Persimpangan Stasiun Tugu dan Malioboro. | Dokumen pribadi.
Persimpangan Stasiun Tugu dan Malioboro. | Dokumen pribadi.

Akankah sepeda pancal sebagai alat transportasi pribadi tinggal kenangan? Dan menjadi sebuah monumen untuk mengenang kejayaannya di dekade 50 - 90an. Seperti monumen sepeda pancal yang ada di Bendungan Kamijoro, Bantul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun