Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sisa-Sisa Pedagang Kerupuk Keliling dengan Blek Pikulan

9 Agustus 2022   21:58 Diperbarui: 10 Agustus 2022   14:54 3301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjajakan kerupuk dengan blek besar. | Dokumen pribadi 

Pada masa kini menjumpai pedagang kerupuk keliling dengan naik sepeda motor atau sepeda pancal adalah hal biasa. Para penjual ada yang membawa dengan wadah kantong plastik besar dengan diameter 1 m lalu ditaruh pada keranjang bambu di kiri kanan sepeda motornya. Jika menggunakan sepeda pancal hanya pada salah satu sisi saja. Sebab sekali pun kerupuk termasuk makanan ringan jika jumlahnya banyak lumayan berat juga. Apalagi jika ada terpaan angin.

Biasanya pedagang kerupuk yang membawa keranjang adalah kaum pria. Sedang kaum wanita yang berdagang kerupuk biasanya membawa yang sudah dibungkus plastik. Setiap bungkus bobotnya antara 100-150 gram dengan harga antara 5.000-10.000 rupiah.

Pada dekade 50-80 an pedagang kerupuk keliling biasanya menggunakan blek silinder dari seng dengan garis tengah 90-100 cm dan ketinggian 80-110 cm.

Seorang wanita penjual kerupuk di Jl. Raya Bantul-Jogja. | Dokumen pribadi
Seorang wanita penjual kerupuk di Jl. Raya Bantul-Jogja. | Dokumen pribadi

Pedagang kerupuk dengan sepeda motor melintas di dekat Kang Jajang | Dokumen pribadi.
Pedagang kerupuk dengan sepeda motor melintas di dekat Kang Jajang | Dokumen pribadi.

Mengisi blek yang akan dititipkan ke warung. | Dokumen pribadi 
Mengisi blek yang akan dititipkan ke warung. | Dokumen pribadi 

Sungguh mengejutkan, setelah keliling Taman Sari Kraton Jogja saya menjumpai pedagang kerupuk keliling menggunakan blek besar ini di daerah Panggung Krapyak.

Tertarik hal yang cukup unik dan langka saya pun mengajak bicara si penjual kerupuk tersebut.

Sebut saja panggilannya Kang Jajang berasal dari Cimahi, Jawa Barat. Menurut penuturannya, telah berjualan kerupuk keliling di Jogja sejak 2002. Sebelumnya ia berjualan masakan mi di Bandung selama 4 tahun.

Karena kurang laku, ia pun merantau bersama temannya ke Jogja sebagai penjual kerupuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun