Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cemburu] Masihkah Kau Cemburu?

3 November 2018   13:45 Diperbarui: 3 November 2018   15:02 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cemburulah pada keceriaan anak. Dokpri


Jumat Legi, 2 Nov 2018

Jam 11.00

Di atas nisan dan di bawah pohon kamboja yang sudah tak berdaun lagi karena musim kemarau, aku duduk dan berbincang dengan pemilik jiwa.

"Lihatlah rumah-rumah di sebelah kanan itu. Mungkin rumahmu tak seperti itu. Lebih bagus atau tak sebagus itu. Tapi rumah adalah tempat di mana hati kita tinggal. Di mana kita bisa hidup"

Tak perlu cemburu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
"Lihatlah...sawah yang ada di

sebelahnya menghampar hijau menghidupimu. Masihkah engkau ingin lebih luas lagi?"

Tak perlu cemburu.

"Lihatlah tempat di mana engkau duduk sekarang. Di mana mereka hidup tenang dalam kedamaian."

Tak perlu cemburu.

"Kelak saatnya nanti kau akan seperti mereka...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun